Perempuan NTT Harus Bangkit dari Gelap Menuju Terang

Kupang, Poros Nusantara –  Dalam rangka memperingati Hari Kartini dan dirangkai dengan memperingati Hari Pendidikan Nasional Tahun 2018, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)  menggelar beberapa kegiatan diantaranya, Sosialisasi aturan – aturan organisasi kepada anggota DWP Provinsi NTT, mengadakan lomba pidato antar organisasi perempuan serta lomba senam kesegaran jasmani dengan gerakan ” tobelo. Puncak acara memperingati Hari Kartini tanggal 21 April 2018, DWP Provinsi NTT, akan mengadakan anjangsana ke Lembaga Pemasyarakatan( LAPAS) perempuan di Penfui, Kota Kupang.

Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi NTT, Bertha Salem – Ladju saat dijumpai disela – sela kegiatan di Aula BP PAUD dan  DIKMAS NTT Kupang, Senin ( 16/4/2018) mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan ini merupakan agenda tahunan DWP Provinsi NTT bidang sosial budaya, untuk memperingati Hari Lahir Raden Ajeng Kartini dan juga Hari Pendidikan Nasional.

BACA JUGA  Peduli Sesama, Panitia Paskah Nasional XVII Tahun 2021 Melakuan Kegiatan Aksi Peduli Kasih di Dua Tempat

Thema yang diangkat, berbicara soal perempuan, bagaimana perempuan bisa memberikan spirit kepada dirinya untuk maju. Ditanya soal makna dari hari Kartini, secara lugas Bertha mengatakan, perempuan harus bangkit dari gelap menjadi terang yang artinya, perempuan harus mengisi hidupnya dari hari ke hari dengan memperbaharui dirinya dengan hal – hal yang positif, sehingga perempuan benar – benar menjadi perempuan harapan masa depan Bangsa. ” Perempuan NTT  harus bangkit dari gelap menuju terang.  Maksudnya,  perempuan harus bangkit untuk mengisi hidupnya dari hari ke hari dengan memperbaharui dirinya dengan hal – hal yang positif sehingga perempuan benar – benar menjadi perempuan harapan kita bersama “, ujar istri mantan Sekda NTT, Frans Salem ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *