Headline Nasional Organisasi

GK Gelar Fun Walk dan Doa Untuk mendukung timnas Indonesia lolos piala dunia 2026

Headline Hukum Nasional

Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) di bawah kepemimpinan Ketua Umum Ir. Ali Wongso Sinaga menyatakan sikap tegas menolak terbitnya SK Perubahan SOKSI yang Dinilai Cacat Hukum 

Berita Daerah Headline

Dishub Segel Parkir Ilegal di Cikini Gold Center, DPRD DKI Soroti Potensi Kebocoran Pajak Rp1,4 Triliun

Berita Headline Umum

Sea World Ancol Genap 33 Tahun: Hadirkan Hiu Berjalan Halmahera sebagai Biota Baru

Berita Headline Umum

BPH Migas Luncurkan Logo Baru: Simbol Transformasi dan Ketahanan Energi Nasional

Daerah Headline Pemerintahan Peristiwa

Gerakan Rakyat Aceh Desak KPK Panggil Gubernur Sumut Terkait Dugaan Korupsi Proyek Jalan

Berita Headline

Kasad Hadiri Battle of The Band Festival, Ajang Kebersamaan TNI dan Pegiat Musik

Daerah Headline

Perkuat Kerjasama, Perkumpulan Operator Wisata Dieng Gandeng Disparbud Wonosobo dan Banjarnegara

Headline Nasional Pancasila

Romo Kefas: “Pancasila Jantung Bangsa, Jangan Lengah!” – Refleksi Hari Kesaktian dari LKBH Pewarna Indonesia

Berita Headline Pemerintahan

UMKM Batik Laweyan dan SpaFactory Bali Torehkan Sejarah: Raih Sertifikasi RSPO di INACRAFT 2025

Gerakan Rakyat Aceh Desak KPK Panggil Gubernur Sumut Terkait Dugaan Korupsi Proyek Jalan

Porosnusantara.co.id | Jakarta – Sejumlah massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Aceh (GRA) mendatangi Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (2/10/2025).

Mereka menyampaikan dukungan agar lembaga antirasuah segera memanggil dan memeriksa Gubernur Sumatera Utara yang diduga kuat terlibat dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalan di Sumatera Utara.

Dalam pernyataannya, GRA menegaskan bahwa dugaan keterlibatan kepala daerah tersebut harus ditindaklanjuti secara transparan demi menjaga integritas dan kepercayaan publik terhadap penegakan hukum.

Selain isu korupsi, GRA juga menyoroti persoalan yang belakangan memicu kegaduhan antara Aceh dan Sumut, yakni penghentian kendaraan berpelat Aceh (BL) di wilayah Langkat. Mereka menilai tindakan tersebut berisiko menimbulkan ketegangan sosial dan ekonomi antarprovinsi.

“Kami menganggap bahwa Bobby Nasution merupakan bagian dari Gank Solo yang telah membuat kegaduhan di Pulau Sumatera. Penghentian kendaraan berpelat BL di Langkat bukan hanya tindakan diskriminatif, tetapi juga berpotensi merusak hubungan erat yang selama ini terjalin antara Aceh dan Sumut,” demikian pernyataan GRA di hadapan awak media.

GRA mengingatkan bahwa hubungan Aceh dan Sumatera Utara tidak hanya terjalin secara kultural, tetapi juga sangat erat dalam aspek ekonomi, terutama perdagangan dan arus transportasi. Karena itu, mereka menilai kebijakan dan tindakan yang diskriminatif hanya akan memperburuk situasi dan merugikan masyarakat luas.

Melalui aksinya, GRA mendesak KPK untuk segera mengambil langkah konkret dengan memanggil dan memeriksa Gubernur Sumut terkait dugaan kasus korupsi, sekaligus memperingatkan agar polemik kendaraan Aceh tidak dibiarkan berlarut-larut karena dapat berdampak negatif terhadap stabilitas regional.

Penulis: DwiEditor: Yna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *