Headline Nasional Organisasi

GK Gelar Fun Walk dan Doa Untuk mendukung timnas Indonesia lolos piala dunia 2026

Headline Hukum Nasional

Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) di bawah kepemimpinan Ketua Umum Ir. Ali Wongso Sinaga menyatakan sikap tegas menolak terbitnya SK Perubahan SOKSI yang Dinilai Cacat Hukum 

Berita Daerah Headline

Dishub Segel Parkir Ilegal di Cikini Gold Center, DPRD DKI Soroti Potensi Kebocoran Pajak Rp1,4 Triliun

Berita Headline Umum

Sea World Ancol Genap 33 Tahun: Hadirkan Hiu Berjalan Halmahera sebagai Biota Baru

Berita Headline Umum

BPH Migas Luncurkan Logo Baru: Simbol Transformasi dan Ketahanan Energi Nasional

Daerah Headline Pemerintahan Peristiwa

Gerakan Rakyat Aceh Desak KPK Panggil Gubernur Sumut Terkait Dugaan Korupsi Proyek Jalan

Berita Headline

Kasad Hadiri Battle of The Band Festival, Ajang Kebersamaan TNI dan Pegiat Musik

Daerah Headline

Perkuat Kerjasama, Perkumpulan Operator Wisata Dieng Gandeng Disparbud Wonosobo dan Banjarnegara

Headline Nasional Pancasila

Romo Kefas: “Pancasila Jantung Bangsa, Jangan Lengah!” – Refleksi Hari Kesaktian dari LKBH Pewarna Indonesia

Berita Headline Pemerintahan

UMKM Batik Laweyan dan SpaFactory Bali Torehkan Sejarah: Raih Sertifikasi RSPO di INACRAFT 2025

Dialog Peradaban 2025 Hadirkan Warisan Pemikiran Gus Dur dan Daisaku Ikeda

Porosnusantara.co.id | JAKARTA – Pameran Dialog Peradaban 2025 resmi digelar sebagai bagian dari rangkaian upaya memperkenalkan kembali gagasan yang pernah ditulis bersama oleh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan tokoh perdamaian dunia asal Jepang, Daisaku Ikeda. Buku berjudul Dialog Peradaban itu disusun 15 tahun lalu, sebelum keduanya wafat. Dalam pesan terakhirnya, baik Gus Dur maupun Ikeda berwasiat agar buku tersebut dapat tersebar luas dan dipelajari lintas generasi.

Keinginan untuk mewujudkan pameran ini sebenarnya sudah lama muncul, namun baru terlaksana sekarang. Menariknya, penyelenggaraan tahun ini terasa sangat relevan dengan kondisi dunia yang tengah dilanda krisis dan ketegangan. Hal ini sekaligus menegaskan kembali betapa pentingnya pesan perdamaian yang terkandung dalam Dialog Peradaban.

Dalam pameran ini, pengunjung tidak hanya bisa melihat isi buku yang telah diterjemahkan ke dalam sembilan bahasa, tetapi juga menyimak peluncuran audiobook serta mengikuti seminar yang membahas nilai-nilai perdamaian di dalamnya. Putri Gus Dur, Yenny Wahid, hadir mewakili keluarga sekaligus memberi pandangan tentang relevansi buku tersebut dengan situasi hari ini. Sementara itu, dari pihak Ikeda, hadir Wakil Presiden Ikeda Center, Terasaki, yang menekankan pentingnya melanjutkan visi perdamaian yang diwariskan Ikeda.

Acara pembukaan pameran sebelumnya juga dihadiri Menko PMK yang menegaskan kembali pentingnya membumikan nilai perdamaian di Indonesia, sejalan dengan kondisi sosial dan politik saat ini. Panitia sebenarnya juga mengundang perwakilan anggota dewan agar dapat mendengar langsung pesan-pesan dari pameran ini, meski belum semuanya bisa hadir.

Pameran Dialog Peradaban 2025 akan berlangsung hingga 7 Oktober di Jakarta. Publik, baik dari Jakarta maupun luar kota, diajak untuk hadir, belajar, dan memahami lebih jauh warisan pemikiran Gus Dur dan Daisaku Ikeda.

Lebih dari sekadar mengenang dua tokoh besar, pameran ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan bangsa saat ini: bagaimana memetik inspirasi dari pesan perdamaian yang mereka tinggalkan. Seperti yang ditegaskan panitia, jika masyarakat ingin mencari panduan untuk bicara tentang masa depan Indonesia, maka buku Dialog Peradaban bisa menjadi salah satu “manual” penting yang relevan untuk dipelajari hari ini.

Penulis: SupriadiEditor: Yna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *