PorosNusantara.co.id WAJO – SulSel || Bupati Wajo, Amran Mahmud, bersama istri yang juga Ketua TP PKK Wajo, Sitti Maryam, bertolak ke D.I. Yogyakarta memberikan dukungan langsung kepada dua duta remaja Wajo, Andi Ahsan Ashuri dan Putri Kumalasari Sultan.
Kedua putra-putri terbaik Wajo itu mewakili Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai Duta Genre pada ajang Apresiasi Duta dan Jambore Ajang Kreativitas Nasional (Adujaknas) 2022 di Yogyakarta, 18-22 Agustus 2022.
Amran Mahmud dan Sitti Maryam turut menghadiri pembukaan Adujaknas yang digelar di Hotel The Rich Yogyakarta, Jumat (19/8/2022). Kegiatan dibuka Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo.
Amran Mahmud menyampaikan kebanggaannya karena yang mewakili Sulsel pada ajang Adujaknas keduanya adalah putra-putri Wajo. “Ini menunjukkan bahwa sebenarnya kita mampu bersaing dengan daerah lain. Kita sangat bersyukur karena putra-putri kita dipercaya membawakan nama Sulawesi Selatan,” kata Amran Mahmud yang turut didampingi Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Dinas Sosial P2KBP3A Wajo, Ernashari Akil.
Kepada Duta Genre yang mewakili Sulsel, Amran Mahmud berharap agar mereka bisa all out dan mengeluarkan kemampuan serta usaha terbaiknya. “Kita berharap agar nama daerah kita, nama Sulawesi Selatan akan lebih diharumkan di tingkat nasional melalui ajang Adujaknas ini,” ucap kepala daerah dikenal peduli kepada semua kalangan, termasuk generasi muda.
Amran Mahmud juga mengajak kepada seluruh masyarakat Sulsel, khususnya Wajo, untuk memberikan dukungan dan mendoakan agar Duta Genre Sulsel bisa mendapatkan hasil terbaik.
Untuk ke depannya, Amran Mahmud berharap Duta Genre selalu di garda terdepan mengajak dan menjadi inspirator bagi generasi muda dan millenial. “Kita berharap Duta Genre kita ini bisa membantu menyosialisasikan untuk berhenti atau menjauhi beberapa ancaman generasi muda dengan moto Three End (menghentikan atau menjauhi tiga hal). Pertama, berhenti atau menjauhi seks bebas, kedua menjauhi perkawinan usia anak atau usia dini, dan yang ketiga menjauhi atau berhenti penggunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (Napza),” urainya.
