Jakarta, Porosnusantara.co.id
Jika berkaca pada penyelenggaraan haji pada 2019 dan tahun-tahun sebelumnya maka persiapan bukan hanya dari Indonesia atau negara pengirim jemaah lainnya. Bahkan akan lebih sibuk dan persiapan yang lebih matang dari negara tuan rumah. Dan sampai saat ini belum terlihat persiapan yang sibuk seperti tahun-tahun sebelumnya dari pemerintah Arab Saudi.
Maka akan berdampak pada Indonesia yang memiliki kuota yang cukup besar sehingga dengan waktu yang mepet saat ini maka besar kemungkinan kuota yang diberikan Pemerintah Arab Saudi kepada Indonesia tidak penuh atau tidak kembali normal seperti tahun 2019.
Bertitik tolak dari pengalaman tahun 2019 lalu, maka KEMENTERIAN Agama (Kemenag) berharap adanya kepastian kuota haji 1443H/2022M sudah ada dari Pemerintah Arab Saudi sebelum Bulan Suci Ramadan. Namun sayangnya, hingga saat ini seluruh negara juga masih menunggu kabar dari Dewan Kerajaan Arab Saudi, demikian disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief kepada pers.
“Mengenai kapan kuota akan diumumkan yang tahu adalah hanya Dewan Kerajaan Saudi mudah-mudahan sebelum Ramadan nanti,” ucapnya saat dihubungi Pers, Senin (28/3) di Jakarta.
Sementara itu, menurut Ketua Komnas Haji dan Umrah Mustolih Siradj menjelaskan tentunya kebijakan kuota haji dari setiap negara merupakan kewenangan dari Pemerintah Arab Saudi karena bertindak sebagai tuan rumah, misalnya Pada 2019 kuota haji jemaah Indonesia sebanyak 231 ribu orang namun pada tahun ini dikhawatirkan tidak sampai angka tersebut.
“Saya agak ragu jika kuota haji Indonesia diberikan dengan status normal. Karena waktu penyelenggaraan sudah semakin mepet kalau dihitung sepekan lagi masuk bulan Ramadan sehingga hanya tersisa waktu 2 bulan,” ucap Mustohil kepada pers, Senin, 28/3/2022.