KUPANG.POROSNUSANTARA – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) NTT Tahun Anggaran (TA) 2017.
Pencapaian WTP ini berarti sudah tiga kali berturut-turut sejak Tahun 2015 lalu. Penyerahan WTP atas LKPD NTT TA 2017, digelar melalui Rapat Paripurna Istimewa, masa persidangan II DPRD NTT tahun 2018, dipimpin Ketua DPRD NTT, H. Anwar Pua Geno,SH. Rapat paripurna istimewa itu mengagendakan khusus penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI atas LKPD NTT TA 2017.
Dalam siaran Pers Biro Humas Setda NTT, Selasa (22/5/2018) menyebutkan, turut hadir dalam rapat itu, Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, Anggota VII BPK RI, Eddy Mulyadi Soepardi, Auditor Utama BPK RI, I Nyoman Wara, Kepala BPK RI Perwakilan NTT, Edward G. Hasiholan Simanjuntak, Sekda NTT, Benediktus Polo Maing, Konsul RDTL di Kupang, unsur Forkopimda dan pimpinan perangkat daerah lingkup pemprov NTT.
Sebelumnya, pencapaian WTP atas LKPD NTT untuk pertama kali sejak tahun 1958 lahirnya provinsi NTT, diraih pada TA 2015. Sekaligus juga yang pertama bagi seluruh entitas pemerintah daerah di NTT dalam pengelolaan keuangan negara. Opini WTP yangbpertama, diserahkan Ketua BPK RI, H. Harry Azhar Azis, tepat pada 13 Juni 2016 lalu, di Kupang.
Rangkaian penyerahan opini WTP TA 2017, diawali dengan penandatanganan berita acara, dilakukan oleh Anggota VII BPK RI, Ketua DPRD NTT dan Gubernur NTT. Dilanjutkan dengan penyerahan buku LHP atas LKPD dari Anggota VII BPK RI, Eddy Mulyadi Soepardi, kepada Ketua DPRD, Anwar Pua Geno dan dilanjutkan penyerahan kepada Gubernur Frans Lebu Raya, dari Anggota VII BPK RI, Eddy Mulyadi Soepardi.
Anggota VII BPK RI, Eddy Mulyadi Soepardi, menyatakan penyerahan LHP atas LKPD NTT, dilaksanakan sejalan dengan amanat pasal 17, Undang-Undang (UU) nomor : 15 ahun 2004, BPK RI wajib menyerahkan hasil pemeriksaan, pengelolaan dan Tanggungjawab keuangan negara. Pemeriksaan atas LKPD ditujukan untuk memberikan opini atas kewajaran LKPD dengan memperhatikan kesesuaian laporan keuangan berdasarkan Standar Akutansi Pemerintah (SAP).