KUPANG, POROS NUSANTARA – Untuk mengendalikan banyaknya aliran yang masuk di Indonesia khususnya Kota Kupang, Badan kontak Majelis Ta’lim (BKMT) Kota Kupang bekerja sama dengan Kementrian Agama Bidang Bimas Kota Kupang, mengadakan sosialisasi pengendalian dan penanganan masalah umat. Sosialisasi ini dimaksudkan untuk mempertebal kadar keimanan umat untuk membentengi diri dari pengaruh aliran-aliran yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Hj. Rosmiana S Wongso, SE, selaku Ketua wilayah BKMT NTT dalam sambutannya di Masjid Al-Muhajirin Oebufu kupang, Minggu (8/10/ 2017) mengatakan, akhir-akhir ini umat merasa bingung dengan banyaknya aliran yang masuk di Indonesia termasuk Kota Kupang, ada aliran yang bertentangan dengan Pancasila, NKRI bahkan bertentangan dengan ajaran Agama Islam. “Saya salut dengan ibu-ibu BKMT khususnya Kota Kupang, ditengah kesibukannya dapat melaksanakan sosialisasi pengendalian dan penanganan masalah umat di Kota Kupang.
Program ini merupakan program pemerintah khususnya Kementrian Agama,” katanya. Untuk itu, kata Rosmini, ibu-ibu Majelis Ta’lim sebagai garda terdepan dituntut untuk menjaga ketenangan, ketentraman hidup bermasyarakat yang dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Dirinya juga mengajak untuk bersama-sama mempertahankan PBNU (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan Undang-undang Dasar 1945). Rosmini mengucapkan proviciat kepada ketua BKMT Kota Kupang beserta jajarannya dengan himbauan “Dharma baktilah potensi diri di BKMT sekecil apapun, yang akhirnya akan menjadi pundi-pundi amal kebajikan diyaumil akhir nanti”.
Sementara itu Sitti Hawa Ketua BKMT Kota Kupang saat ditemui disela-sela kegiatan mengharapkan dengan adanya sosialisasi ini, ibu-ibu Majelis Ta’lim bisa menambah pengetahuan tentang apa itu aliran sempalan serta indikator-indikator aliran sempalan dengan benar, dan bisa disampaikan kepada keluarga masing-masing di rumah. “Kami juga merencanakan akan mengadakan sosialisasi serta penjelasan yang lebih detail lagi tentang aliran sempalan disetiap pengajian ibu-ibu Majelis Ta’lim,” katanya. Mardriansyah salah satu nara sumber pada kegiatan ini mengatakan, banyak bermunculan aliran-aliran di dalam Agama Islam dan aliran-aliran tersebut bisa diikuti dan ada yang tidak bisa diikuti.
Tujuan disampaikannya itu, agar umat bisa terhindar dari ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran Islam jelasnya. Hadir pada sosialisasi tersebut, Ketua Wilayah BKMT Nusa Tenggara Timur, nara sumber, Imam dan Takmir Masjid Al- Muhajirin, pengurus BKMT, Fosimata, serta Majelis Ta’lim khusus Rayon 2 Masjid Al-Muhajirin.
(Laporan : Erni Amperawati).