PADANG, POROS NUSANTARA – Sumbar-Wilayah perairan Teluk Bayur di Kota Padang kembali tercemar (12/10) akibat tumpahan minyak solar khususnya di dermaga VI Teluk Bayur.
Sebelumnya peristiwa serupa juga terjadi saat sekitar 3 ribu ton minyak sawit mentah tumpah ke perairan teluk bayur pada 28 September 2017 silam.
Dengan tingginya potensi ancaman akibat tercemarnya Teluk Bayur, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Teluk Bayur bersama Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang melakukan pengecekan secara mendalam terkait penyebab dan asal tumpahnya solar di Teluk Bayur. Kepala KSOP Teluk Bayur, Kolonel Laut Yus K Usmany belum mengetahui secara pasti berapa total keseluruhan Solar yang tumpah di perairan Teluk Bayur.
“Kemungkinan besar tumpahan minyak solar tersebut berasal dari Kapal yang buang balast mengingat tidak ditemukan adanya kapal yang mengalami kebocoran, namun pihaknya akan terus melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pengelola pelabuhan soal sanksi apabila terdapat pelanggaran”.
Sedangkan Indikasi adanya tumpahan pertama kali dilaporkan pada Kamis pukul 03.15 WIB dini hari.
Pihaknya menambahkan bahwa sesuai peraturan internasional dijelaskan bahwa apabila kapal buang balast harus ada bilgi spam / tidak boleh minyak langsung dibuang ke laut atau dermaga, ujarnya.
Sementara dengan tumpahnya minyak tersebut dikhawatirkan akan berdampak pada ekosistem mangrove hingga mengganggu pertumbuhan biota laut lainnya
(Laporan : Risang Kurniawan)