KUPANG, POROS NUSANTARA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Prof. Dr. Muhadjir Effendy,MAP, dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan peresmian lima sekolah. Adapun lima sekolah yang diresmikan Mendikbud yakni, SMK Katolik St. Markus di Kabupaten Sikka, SMAN 1 Inerie Kabupaten Ngada, Sekolah Keberbakatan olah raga Flobamorata Kota Kupang, SDN Palanggay di Kabupaten Sumba Timur,SMPN 8 Kupang Timur di kabupaten Kupang. Kegiatan peresmian dipusatkan di SMPN 8 Kupang Timur, Sabtu (30/9/2017).
Turut mendampingi Mendikbud, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhammad, M.Sc, Ph,D, Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, Wakil Bupati Kupang, Korinus Masneno, dan pejabat lainnya.
Mendikbud dalam arahannya mengatakan,kehadirannya di NTT untuk meresmikan 5 sekolah ini guna menjawabi harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dimana presiden berjanji untuk memperhatikan persoalan pendidikan di wilayah NTT. Dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan, fokus perhatian pembangunan pendidikan memang diarahkan kepada wilayah-wilayah perbatasan dan untuk NTT sejak tahun 2016 di beberapa kabupaten sudah dibangun unit sekolah baru (USB) juga rehabilitasi bangunan yang rusak.
“Saya harapkan dengan gedung sekolah yang baru, anak-anak semakin rajin belajar. Tidak ada pilihan lain untuk membangun NTT maka bangun sumber daya manusia (SDM) yang handal. Kalau anak-anak NTT sudah pintar-pintar maka dengan mudah mengelola sumber daya yang lain. Pemerintah pusat terus dorong dengan menyediakan fasilitas pembelajaran tetapi pemerintah daerah juga harus turut membantu. Pemerintah pusat memperhatikan seluruh provinsi bukan hanya di NTT, sehingga pemda harus ikut membantu sekolah-sekolah yang ada di daerah ini,” pinta Mendikbud.
Sementara Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya mengatakan, persoalan pendidikan yang dihadapi di NTT adalah kekurangan sarana dan prasarana, fasilitas pendukung pembelajaran, tenaga guru masih terbatas dan mengalami kekurangan.
Jika pada tahun mendatang ada kebijakan penerimaan guru maka Gubernur berharap skala prioritas bagi NTT sebagai daerah perbatasan. Gubernur juga meminta Mendikbud untuk mempriotaskan pengangkatan para guru kontrak yang selama ini bekerja mengantongi SK Gubernur dan SK Bupati/walikota saja.
“Melalui Bapak Menteri saya sangat mengharapkan kalau dapat, perhatian guru kontrak. Selama ini mereka sudah mengabdi di sekolah-sekolah, dan dibiayai menggunakan dana daerah. Kami berterima kasih kepada bapak menteri karena datang melihat kondisi kami di NTT. Memang kami akui, perhatian pemerintah pusat bukan saja hanya NTT tetapi semua provinsi di Indonesia. Tapi kami bangga karena perhatian pemerintah pusat sekarang ini begitu besar untuk NTT dalam bidang pendidikan,” kata Frans.
(*/erni amperawati)