PEKANBARU, POROS NUSANTARA – Malangnya nasib yang menimpa kedua insan ini informasi yang diterima oleh wartawan poros nusantara dan juga team investigasi melayu X Pos bahwasanya kedua insan ini telah lama berpacaran, menurut keteragan dari teman temannya kedua insan ini disebut saja namanya Gusti Randa dan Sasa yang mana kedua insan ini telah lama berpacaran semenjak duduk di bangku SMP sampai berlanjut sama sama ke pendidikan di tingkat atas, sama sama di SMKN 6 pekanbaru, selama menduduki bangku perjalanan di SMK 6 ini keduanya insan ini sama sama mendapat investasi yang terbaik dari SMKN 6 Pekanbaru.
Tentu saja karena kedua insan ini telah menjalin hubungan yang begitu kuat mulai dari SMP – SMK tentu saja kita tidak munafik namanya manusia tidak luput dari kesilapan dan kesalahan namanya orang yang beriman, setan atau iblis tidak pernah lupa untuk menggoda anak Nabi Adam. Desakan hebatnya iblis menggoda sehingga kedua insan ini tergoda oleh setan. Maka terjadilah perbuatan yang terlarang sehingga sampai melakukan persetubuhan tentu saja melakukan itu tentu berdasarkan suka sama suka, pada suatu hari wartawan poros nusantara beserta tim investigasi melayu X Pos mendatangi orang tua Gusti ketempat kediamannya. Menanyakan tentang hubungan kedua anak ini. Menurut keterangan dari orang tua Gusti bahwa kedua anak ini memang selaku dekat sering kali Nursa (Sasa) ini mendatangi Gusti kerumah saya ini. Tentu saja kami sebagai orang tua memperhatikan pergaulannya sehari hari mengingat dan menimbang demi menjaga kebaikan timball balik kami dari orang tua timbal balik mencari kesepakatan untuk menuju keperikahanya, karena telah sepakat antara kedua orang tua timbal balik, tentu kami mengurus surat surat untuk melanjutkan pernikahan. Surat hampir selesai entah setan apa yang menggoda orang tua susah. Sehingga dia membatalkan rencana itu. Tidak beberapa hari sesuadah surat di urus, ee… rupanya dia melapor ke Polsek Tenayan Raya. Singkat cerita polisi menangkap anak saya sedang bermain di warnet. Tanpa ada pemberitahuan pada kami. Anak kami ditangkap tanggal dua September, tanggal lima kami disuruh datang ke Polsek Tenayan Raya Pekanbaru barulah kami menerima suart penangkapan dan surat penahanan Gusti Randa, orang tua mana yang tak sedih melihat anaknya dibalik jerajak besi.
Padahal anak saya bertanggung jawab atas perbuatan yang telah dilakukannya, pada suatau hari wartawan poros nusantara beserta team investigasi melayu X Pos datang ke Polsek Tenayan Raya Pekanbaru. Mendatangi gusti randa yang sedang berada di balik jerajak besi, menanyakan tentang perbuatan yang telah dilakukan Gusti Randa menjawab pertanyaan yang dilemparkan oleh wartawan, Gusti menjawab dengan serius terjadinya persetubuhan itu tidak terhitung lagi.
Karena kami melakukan itu lantaran suka sama suka senang sama senang, tanpa ada kekerasan makanya saya tidak bisa menghitung entah berapa kali jumlahnya yang telah kami lakukan. Karena kami berdua telah melakukan perbuatan yang salah, tentu saja kami berpikir secara dewasa, ingin mempertanggung jawabkan perbuatan kami ini, sama sama setuju untuk menikah kalau saya tidak menikahi orang yang telah mau mengorbankan kesuciannya tentu saja Sasa jadi janda sebelum menikah.
Gusti Randa telah mencurahkan isi hatinya yang paliing dalam kepada wartawan. Walaupun dia lama berada di balik jerajak besi ini. Namun kasih sayangnya tetap sama Sasa karena Sasalah bagi saya segala galanya. Saya berharap sama sasa semoga sasa mendengar jeritan hati saya di balik jerajak besi ini.
Walaupun calon mertua saya menjebloskan saya ke balik jerajak besi saya tak akan pernah marah semoga calon mertua saya di bukakan pintu hatinya oleh Allah kejalan yang lebih baik semoga saya sama Sasa bisa hendaknya tercapai ke jenjang pernikahan saya yakin semua ini terjadi gagal karna pihak ketiga, tapi biarlah walaupun saya dipenjara saya tetap mencintai Sasa begitulah ujarnya Gusti Randa kepada awak media.
(Laporan dedes)