K2S KOTA KUPANG TATA PANTAI WISATA OESAPA

KUPANG, POROS NUSANTARA – Kontak Kerukunan Sosial (K2S) Keluarga Jawa di Kota Kupang, NTT dalam rangka HUT K2S tahun 2017, menggelar beragam kegiatan. Beragam kegiatan yang dilaksanakan diawali dengan jalan sehat dan bakti soal di kawasan wisata Oesapa dimana K2S akan menata kawasan itu menjadikannya sebagai pantai warna warni. Seluruh fasilitas penunjang seperti lopo, tembok penahan gelombang, pavling block dicat warna warni termasuk pembuatan papan nama dengan huruf kapital plat dari baja seperti halnya terpasang di Taman Nostalgia (Tamnos) Kupang.

K2S KUPANG.2Kegiatan lain berupa malam tirakatan yang merupakan malam pergantian tahun untuk penyucian diri termasuk memandikan keris pusaka lalu pawai grebeg suro dan malam hiburan buat warga Kota Kupang. Ketua Panitia kegiatan K2S Kota Kupang, Poedji Watono, kepada wartawan di sela-sela kegiatan jalan santai dan bakti sosial di Pantai Oesapa, Kupang, Minggu (17/9/2017) menjelaskan, sudah menjadi agenda rutin ketika menyongsong HUT K2S, pihaknya menyelenggarakan beragam kegiatan. Untuk tahun 2017 ini, digelar beberapa kegiatan yang dimulai dengan jalan sehat dan bakti sosial tanggal 17 September, kemudian malam tirakatan dilanjut dengan pawai grebeg suro. Khusus bakti sosial, K2S melaksanakan kegiatan penataan taman wisata Oesapa dengan cat warna warni termasuk pengecatan faslitas pendukung lainnya.

Menurut Watono, untuk malam Tirakatan,seluruh anggota K2S akan berkumpul bersama mendaraskan doa penyucian diri termasuk menyucikan benda pusaka seperti keris termasuk menghadirkan komunitas pengembang batu akik. Para pengembang batu akik harus diangkat kembali setelah sempat redup. Untuk pawai grebeg suro, akan dilakukan pawai bersama dari kawasan Brimobda NTT dengan melibatkan semua etnis yang ada sebagai bentuk kebersamaan membangun Kota Kupang. Pawai budaya ini akan diwarnai dengan aneka tarian budaya menyusuri ruas jalan dalam kota dan finish di halaman depan Kantor Walikota Kupang. Ketua K2S Kota Kupang, drg. Ihsan mengatakan, kegiatan ini melibatkan semua elemen terkait di Kota Kupang bukan saja dari etnis Jawa.

K2S KUPANG.1Ada beberapa agenda kegiatan untuk meramaikan HUT K2S tahun 2017 ini. Dirinya mengaku kalau untuk mendukung rangkaian kegiatan ini, pendanaan berasal dari partisipasi anggota dan tidak mengambil dari kas K2S. “Dana penyelenggaraan murni hasil kerja panitia. Kita tidak mau ganggu kas organisasi. Kita libatkan semua etnis yang ada di Kota Kupang untuk sama-sama meramaikan kegiatan ini. Saya ajak mari kita semua bergandengan tangan untuk membangun Kota Kupang kedepan semakin lebih baik,” ujarnya. Sementara Lurah Oesapa, Kota Kupang, Jhon Keban merasa bangga dengan rencana Kontak Kerukunan Sosial (K2S) Keluarga Jawa di Kota Kupang yang akan menata kawasan pantai wisata Oesapa menjadi pantai warna warni. K2S saat ini tengah membangun latar papan nama dengan menggunakan huruf plat baja seperti halnya di Taman Nostalgia. Dengan penataan kawasan wisata Oesapa ini maka menjadi obyek wisata pantai yang sangat menarik buat para warga. Menurut Jhon Keban, atas nama warga Oesapa dan Pemerintah Kota Kupang, dirinya menyampaikan apresiasi positif kepada K2S Kota Kupang yang punya ide menata kawasan wisata pantai Oesapa.

Selama ini memang pemerintah kelurahan sudah menatanya dengan menempatkan para pedagang berjualan di kawasan ini dimana telah terbentuk Paguyuban Wisata Kuliner Oesapa. Selama ini, ada impian di kawasan wisata Oesapa akan ditata secara baik dengan pengecatan seluruh fasilitas yang tersedia sehingga menjadi pantai warna warni. “Sekarang K2S sudah mulai menata dengan mengecat lopo, pavling block, tembok pemecah gelombang. Kita juga akan tanam pohon di sepanjang pantai sehingga sejuk. Lokasi Pantai Oesapa ini menjadi obyek yang paling ramai dikunjungi warga. Kita akan tata dengan baik sehingga orang bisa menghabiskan waktu dengan menikmati pemandangan alam pantai. Pada malam hari para pedagang berjualan di pantai. Memang kendala sekarang lampu jalan yang belum ada. Kita sudah koordinasi dengan Dinas PU NTT untuk sama-sama menata kawasan Oesapa ini,” kata Keban. Dia menambahkan, ada agenda besar kedepan pihaknya membangun tanggul pemecah gelombang karena panjang garis pantai Oesapa mencapai 540 meter. Ini bisa ditata untuk melindungi perahu-perahu mengikuti apa yang ada di Pantai Losari. Saat ini desain sudah ada tinggal menunggu waktu yang pas untuk merealisasikan rencana tersebut.

(Laporan : Erni Amperawati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *