JAKARTA, POROS NUSANTARA – Siapa tak kenal Indra Syahnilam jika di siang atau sore hari bersantap Bubur Pedas atau makan Pisang Goreng dengan minum Kopi Gantung atau Teh tarik mendengarkan lagu-lagu Melayu Sambas, begitu asyiknya. Nama sebenarnya Indra Akriansyah putra kelahiran Sungai Nilam, 15 November 1985 memiliki suara khas dengan cengkok yang mantap bila menyanyikan lagu Melayu contohnya lagu Pillo Ati.
Pria satu ini menyadari bakat ini turun dari sang bunda. Dan dia menyatakan kedua orang tuanyalah yang sangat berperan untuk mewujudkan cita-citanya ini dalam dunia tarik suara Melayu Sambas. Indra suka lagu melayu sejak Indra behijrah ke Jakarta karena di situ ia banyak mempunyai kenalan penyanyi dari berbagai penjuru wilayah. Ketika itu ada temannya yang mengajaknya ke Jakarta maka tak disia-siakan kesempatan tersebut karena Jakarta akan memberikan konstribusi baginya dan memberikan peluang untuk mengembangkan bakatnya. Di situ Indra baru mengenal bahwa lagu musik melayu indah dan harus dilestarikan.
Indra Akriansyah atau nama artis Indra Nilamsyah beralamat di Sungai Nilam Kecamatan Jawai Kabupaten Sambas. Lagu pertama yang ia pelajari adalah lagu Zapin. Dan hampir semua genre lagu ia sukai, karena di setiap lagu punya nilai tersendiri. Ketika ditanya lagu favorit melayu, ia mengatakan bisa dibilang hampir semua tapi yang paling favorit adalah lagu Zapin Melayu Iyet Bustami dan Nirmala Siti Nurhaliza. Dan kalau group band idolanya di luar dunia Melayu adalah Band WALI.
Untuk sekarang ini, alhamdulillah lagu Melayu ternyata tidak hanya digemari umur menengah ke atas saja tetapi yang senang juga dari menengah ke bawah. Indra Nikamsyah mungkin tidak pernah merasa bangga dengan apa yg sudah ia dapatkan, tetapi ia merasa bersyukur karena karya Indra diterima hampir di seluruh lapisan masyarakat. Kalau penyanyi melayu pria yang ia sukai Lan Syahrus dan yang wanita Iyet Bustami. Indra belum pernah mengikuti ajang lagu Melayu tapi Indra sering ikut festival lagu-lagu Melayu, di situlah Indra banyak belajar mengenal tekhnik membawakan lagu-lagu Melayu.
Dulu Indra tidak pernah ikut ajang festival lagu Melayu tapi ikut ajang Pop IMB ( Indonesia Mencari Bakat) Trans TV dan KDI MNC TV. Semoga musik/lagu daerah semakin berkembang di seluruh nusantara dan makin banyak juga lahirnya penyanyi-penyanyi baru yang jauh lebih hebat dari sebelumnya. Untuk sekarang ini ia semampunya berusaha untuk mengangkat cerita rakyat yang kian hari kian meredup salah satunya “Batu Betarup” dan Cerita zaman kesultanan yaitu “Pangeran Anom” Indra berharap kedepannya lagu Melayu tidak hanya hadir sebagai hiburan tapi kebutuhan.
(Laporan : Marthen A.R.M. / Johan S)