Kehadiran PT. Harita dan PT. Wanatiara Di Pulau Obi Banyak Timbulkan Piluh Dan Derita Bagi Warga Obi.
Jakarta. Poros Nusantara co.id. Kehadiran perusahaan besar seperti Harita dan Wanatiara di pulau Obi patut dipertanyakan niat dan visi/misinya untuk mensejahterakan masyarakat Obi, pasalnya sejak tahun 2010 masuk ke pulau Obi hingga sekarang belum terlihat ekonomi, kesejahteraan dan infrastruktur bertumbuh secara baik seiring harta dan kekayaan Obi di eksploitasi (dikeruk). Sehingga patut dicurigai bahwa kehadiran Harita dan Wanatiara keruk kekayaan Obi hanya mengejar keuntungan semata.
Tokoh mudah Obi Selatan sebut saja Jefry Daeng SH menuturkan kepada wartawan media ini menurutnya kehadiran perusahaan raksasa (Harita & Wanatiara) tersebut telah menimbulkan kesedihan dan keresahan mendalam di tengah masyarakat Obi. Akibat akhir-akhir ini banyak terjadi konflik seperti lahan warga Obi di gusur tanpa ada ganti rugi, kebun warga Obi tertimpa lumpur akibat tanggul jebol, kesejahteraan sosial masyarakat Obi diperkosa, desa bersejarah di relokasi. Hal ini menjadikan masyarakat Obi sangat menderita. Akibat adanya permainan kepentingan elit yang tidak melibatkan tokoh-tokohmasyarakat dan putra-i berpendidikan secara adil dalam pengelolaan kekayaan Obi.
“Saya ingin mau sampaikan kepada pihak perusahaan Harita dan Wanatiara bahwa pulau Obi itu ada penghuninya atau ada masyarakatnya sehingga jangan seenaknya masuk tanpa minta ijin dengan warga setempat. Di pulau Obi itu bukan semata-mata hutan belantara tapi ada orangnya. Tolong Pemerintah Daerah (Kabupaten, Provinsi dan anggota DPRD) kasi tau perusahaan itu bahwa di pulau Obi itu ada manusianya ada warga Tempatan tolong dihargai hak-haknya”.