Warga Obi Pertanyakan: Negara Tidak Mampu Biayai Anggaran Jalan Lingkar Obi Sementara Kekayaan Obi Dikeruk Untuk Kepentingan Negara
Jakarta, Poros Nusantara co.id. (rabu 27/03/2025). Masyarakat Obi Pertanyakan Kenapa Negara tidak mampu membiayai jalan lingkar Obi. Atas kenyataan ini. Kesadaran masyarakat Obi mulai timbul dengan merasakan ketidakadilan dimana baru-baru ini provinsi Maluku Utara membatalkan anggaran untuk jalan tersebut.
Negara atau pemerintah harus menjawab ketimpangan dan ketidakadilan yang dirasakan oleh masyarakat Obi secara keseluruhan hal ini menurut masyarakat Obi pemerintah/Negara telah gagal menjalankan UUD dan Pancasila khususnya alinea ke-5 bunyinya: “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Menurut Jefry Daeng SH selaku tokoh masyarakat Obi menilai hadirnya investasi di Obi masih belum mampu memberikan solusi tepat untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal di pulau Obi. Hal ini disampaikan karena Obi memiliki 2 buah smelter nikel raksasa dengan jumlah tenaga sekitar 20.000 orang. Tapi ironisnya terserap tenaga kerja lokal (Obi) baru hanya sekitar 3000 orang saja. Ini tidak berbanding lurus dengan visi/misi pemerintah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di kepulauan Obi. Ucapnya
Oleh sebab itu pemerintah pusat dan daerah harus bertanggungjawab dan melakukan evaluasi menyeluruh kepada manajemen perusahaan dalam hal Harita Grup dan Wanatiara kenapa bisa seperti ini.
Kenyataan ini menurut Jefry kami masyarakat Obi sangat dirugikan karena nama Obi sudah tersebar luas baik nasional maupun mancanegara mengenai pabrik niksel raksasa sehingga orang luar beranggapan masyarakat Obi pasti makmur. ternyata masyarakat Obi masih hidup di bawah kemiskinan. Ada hal yang mengganjal juga bahwa untuk saat ini warga lokal sulit diterima jika melamar pekerjaan di dua perusahaan tersebut sementara tenaga kerja dari luar daerah terus masuk.