Jakarta, – Kemenangan pasangan calon gubernur Pramono Anung dan Rano Karno dalam Pilkada Jakarta diakui sebagai hasil kerja kolektif. Gus Syaifuddin, Ketua Umum Forum Ulama Santri Indonesia (FUSI), menjelaskan bahwa soliditas berbagai pihak, terutama dukungan dari komunitas Nahdhliyyin dan relawan, menjadi faktor kunci dalam meraih kemenangan tersebut.
Dalam pernyataannya di Sekretariat FUSI Jakarta Pusat, Selasa,(10/12/2024).Gus Syaifuddin menyoroti pentingnya kekompakan antara mesin politik dan relawan yang berperan aktif selama kampanye. “Soliditas warga Nahdhliyyin dan dukungan dari relawan sangat menentukan keberhasilan kami,” ungkapnya.
Selain itu, Gus Syaifuddin juga menekankan bahwa tidak adanya intervensi dari pihak lain dalam politik Jakarta memberikan kebebasan bagi warga untuk mengekspresikan pilihan mereka. Hal ini, lanjutnya, menciptakan suasana politik yang kondusif dan mendukung partisipasi aktif masyarakat.
Menurut survei, saat Pram-Doel mulai meraih 20 persen suara, kerja keras warga Nahdhliyyin dan keluarga besar NU terlihat jelas dalam memaksimalkan mesin politik FUSI. “Kami yakin bahwa dukungan dari komunitas kami sangat berkontribusi dalam memenangkan Pram-Doel,” tambahnya.
Pramono Anung dikenal luas sebagai sosok yang dekat dengan kalangan kyai dan warga Nahdlatul Ulama (NU). Kesederhanaan dan pengalaman panjangnya dalam pemerintahan menjadi kunci untuk menarik simpati dari ulama NU dan komunitas Nahdhiyyin. Dukungan ini sangat berarti, mengingat peran penting ulama dalam mempengaruhi pilihan politik masyarakat.
Dalam pernyataannya, Pramono menyatakan, “Saya berkomitmen untuk mendengarkan dan mewakili aspirasi warga Jakarta. Ini adalah panggilan untuk mengabdi, dan saya siap bekerja keras demi kesejahteraan masyarakat.”ujarnya.