.

Fajar N Assyifa Pastikan LPKN Sawahlunto Terapkan Sistem Keamanan Maksimum Dan Jamin Hak WBP Terpenuhi

Sawahlunto, porosnusantara.co.id – Siapa nyana Lembaga Pemasyarakatan Khusus Narkotika (LPKN) Sawahlunto adalah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dengan pengamanan Super Maksimum Security kedua di Indonesia setelah Nusakambangan.

Hal tersebut terungkap saat acara Cofee Morning yang digelar oléh LPKN Sawahlunto dengan pimpinan barunya Fajar Nurcahyono Assyifa.A.Md.I.P, S.H bertempat di Lapas Narkotika Sawahlunto, Senin (30 September 2024).

“Lapas Sawahlunto ini berbeda dengan Lapas lainnya di Indonesia, saya pernah jadi Kasubag Protokol dan selalu ikut dengan Dirjen sidak ke lapas manapun di Indonesia dan disini saya dapati bahwa rantai jaringan Narkotika benar – benar terputus sama sekali”

BACA JUGA  Dari Biodiesel, DME Hingga Carbon Capture, Pertamina Wujudkan Ekonomi Hijau Berkelanjutan

“seluruh alat komunikasi terdaftar dan di registrasi, masing-masing Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) hanya diberi waktu maksimal 15 menit untuk menelpon ataupun video call dengan keluarga dibawah pengawasan ketat para petugas sehingga tidak ada peluang para napi untuk berkomunikasi dengan pihak lainnya”

BACA JUGA  Bareskrim Polri Bongkar Kasus TPPO Modus Pekerjakan Sebagai PSK di Sydney

“demikian juga dengan para petugas, mereka memiliki integritas tinggi berkat bimbingan dari Kalapas – kalapas sebelumnya” kata Suami dari Rinna Suryanti, Anggota DPRD Kota Cirebon.

Dia melanjutkan bahwa statemen yang diungkapkannya dapat dipertanggungjawabkan dan bertekad untuk mempertahankan kondisi tersebut selama bertugas dan menjabat sebagai Kalapas Narkotika di kota Sawahlunto ini.

BACA JUGA  Sat Reskrim Polres Pasaman tangkap Penadah

Menyambung apa yang dituturkan Kalapas, Kepala Keamanan LPKN, Muji Tamha Mahesa mengatakan bahwa meskipun baru bertugas disini selama enam bulan tapi dia juga mendapati fakta bahwa LPKN ini sangat berbeda dengan Lapas lainnya dalam hal pengamanan .

” Makanya di Sumatera Barat, Lapas ini menjadi penyangga. Ketika ada napi di Lapas lainnya bersikap bandel maka orang tersebut akan dikirim kesini untuk dibina” kata Mahesa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *