Rakor Di Jawa Timur, Bupati Wajo Beberkan Upaya Optimalkan Eksploitasi Migas.

 

Malang. porosnusantara.co.id  – Bupati Wajo, Amran Mahmud, jadi salah satu kepala daerah yang tampil pada Rapat Koordinasi (Rakor) Khusus Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Minyak dan Gas Bumi (Migas) di Hotel Santika Premiere, Malang, Jawa Timur, Kamis (1/7/2021).

Rakor yang dinisiasi oleh Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) dan mengangkat tema Menyambut Realiasisasi Participating Interest (PI) 10 Persen untuk Kemakmuran Daerah, berlangsung selama tiga hari, 30 Juni hingga 2 Juli 2021. Diikuti berbagai kepala daerah dari seluruh Indonesia.

BACA JUGA  Cianjur Siap Sukseskan Program Swasembada Bawang Putih 2021

Pada rakor ini seluruh daerah penghasil migas, termasuk Kabupaten Wajo, berbagi ide atau buah pikiran terkait peluang daerah mendapatkan kontribusi besar dari hasil eksploitasi migas dengan pengelolaan yang baik.

Amran Mahmud yang tampil di depan forum membeberkan bahwa Wajo yang dikenal memiliki potensi migas berlimpah di Sulawesi Selatan tengah berupaya mengoptimalkan pendapatan daerah dari eksploitasi migas.

BACA JUGA  BNN Kabupaten Way Kanan Adakan Sosialisasi Sekaligus Hadiri Pembukaan Mini Turnamen Badmiton Sekampung Gunung Katun

“Melalui ADPMET ini alhamdulillah betul-betul punya semangat luar biasa, terlebih Ketum (Ketua Umum ADPMET, Ridwan Kamil) punya atensi besar dan terus mendorong untuk mengakselerasi PI 10 persen yang menjadi mimpi semua daerah, termasuk kami di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan,” kata Amran Mahmud.

Amran Mahmud mengakui bahwa salah satu sumber andalan pendapatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo di bawah kepemimpinannya berasal dari sektor migas. Daerah pun sudah dinikmati hal itu selama berpuluh-puluh tahun. Biar begitu, tetap saja masih ada langkah yang mesti diambil untuk perbaikan ke depan.

BACA JUGA  Doa Bersama Awali 2023, Menteri Basuki: Cari Nilai Akhirat Dalam Tugas PUPR

“Sejak 1970 dieksplorasi gas kami, sampai saat ini hanya menikmati DBH (dana bagi basil). Itupun sudah anjlok. Pada 2019 lalu masih sempat kami terima kurang lebih Rp34 miliar. 2020 anjlok hanya Rp6,5 miliar saja,”
ungkap Amran Mahmud.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *