“Saatnya Partai Golkar harus bangkit, jangan biarkan Partai ini dihuni oleh para petinggi partai yang sekolah tinggi tapi bermental bobrok. Sekali lagi, untuk para elit Golkar, Yoyo Lamaluta, Raski Mokodompit, dan Inggrid Sondakh Cs jangan kalian diam. Ingat golkar milik rakyat bukan milik pribadi. Saya pernah di pecat dari pekerjaan demi Partai Golkar”ujar Nico.
Nico menyerukan,bagi yang masih mencintai Partai Golkar, agar bersama-sama mencari solusinya.
“Karena ini semua demi kejayaan kembali Partai Golkar yang ada di 15 Kabupaten/Kota Se-Sulut,”Seru Nico.
Senada juga disampaikan oleh Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) Soksi, Adrian Tapada. Bahwa tidak ada jalan lain jika berita dan kejadian ini benar, maka CEP selaku Ketua DPD I PG Sulut harus ambil tindakan.
“Yaitu memecat saudara JAK dari Ketua Harian DPD I Golkar Sulut. Kejadian ini jelas memalukan marwah Partai Golkar. Tapi yang jadi pertanyaannya, apakah CEP berani pecat JAK, itu persoalannya. Jika tidak berani pecat, akan timbul dugaan bahwa mungkin aja JAK banyak tahu rahasia dapur CEP maupun sebagai Ketua Golkar Sulut,” ucap Adrian .
Tanggapan lainnya datang dari Kader Senior Partai Golkar Sulut Ruben Saerang, diungkapkannya. Persoalan sangat pribadi tapi dalam posisi JAK selaku Ketua Harian Partai Golkar Sulut dan dalam kapasitas Wakil Ketua DPRD Sulut.
“Inilah yang menjadi masalah dari posisi tokoh fungsionaris yang memberikan dampak kurang menguntungkan, bagi kepentingan Golkar di Sulut,” ujar Om Ruben panggilan singkat nama lengkapnya.
Ditambahkannya, ini menyangkut etiika moral dan tanggungjawab. Apabila ini benar sesuaui fakta-fakta yang ada. Maka proses tindakan organisatoris segera dilakukan sesuai prosedur yang berlaku.