Daerah  

Sumba Tengah jadi Pusat Pengembangan Food Estate Berskala Nasional

“Dengan ini (sumur bor) maka kita bisa kembangkan usaha pertanian bukan pada musim hujan saja tapi setelah panen padi jagung akan dilanjutkan lagi. Aktifitas di lokasi food estate betul-betul berlangsung dengan lancar,” ungkap Umbu.

Ditanya soal dampak covid19 terhadap pertanian, Umbu menegaskan, kalau mau dilihat secara nasional bahwa sektor yang paling mengalami pertumbuhan adalah pertanian. Sektor lain drop disaat covid19 menyebar di semua negara di dunia.

BACA JUGA  Tanah Longsor Tutup Akses Jalan ke Sungai Jambur, Dinas PUPR Kabupaten Solok Turun ke Lapangan. 

“Makanya kami aparat pertanian ketika ada bencana semisalnya covid19 tetapi aktifitas pertanian baik di sawah maupun ladang tetap jalan terus. Krisis ekonomi 1998 juga kita alami tapi sektor ini tidak berpengaruh. Sehingga ini memotivasi jajaran pertanian untuk senantiasa semangat dan tidak boleh kendor,” tandas Umbu.

BACA JUGA  Pemda Raih Opini WTP 5 Kali Berturut, Komisi IV DPRD Wajo Apresiasi

Pihaknya terus mendorong petani karena dalam kaitan dengan ketahanan pangan itu sudah masuk soal urusan makan karena tanpa makan maka kegiatan pembangunan akan goyah.

“Makanya saya bilang kami adalah ujung tombak berhubungan dengan petani. Poktan tetap kami dorong karena tanggung jawab moral petani adalah bagaimana menjaga ketersediaan pangan. Walau ada keterbatasan betul tapi bukan melemahkan petani  tapi ini soal ketahanan pangan negara maka kami ujung tombak di lapangan harus selalu siap siaga berjalan bersama petani,” pungkasnya.

BACA JUGA  Asyik , Samsat Satu Kota Depok Adakan Program "Triple Untung" Mudah dan Cepat

(ER*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *