Kupang ( NTT) Porosnusantara.co.id -Pandemi corona masih mengancam sebagian besar belahan dunia termasuk di wilayah Kabupaten Kupang, Provinsi NTT. Namun, sesuai arahan Menteri Pertanian, SYL bahwa walaupun pandemi ini belum diketahui kapan berakhir, tetapi stok pangan harus tetap ada.
Menjawabi harapan Menteri Pertanian ini, Kelompok Tani (Poktan) Amkenat di Desa Oeteta, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang memanen jagung hibrida, Sabtu (9/5/2020).
Peneliti Pertanian pada BPTP Balitbangtan NTT, yang juga sebagai penanggung jawab kegiatan uji adaptasi jagung hibrida pada cekaman kekeringan di NTT, Ir Evert Y. Hosang,M.Si, PhD ketika diwawancara saat panen simbolis jagung Hibrida di Poktan Amkenat, mengatakan, di poktan ini ada 3 perusahaan yang mendampingi yakni PT Pertiwi, Bisi dan Badan Litbang.
Masing – masing meletakkan varietas unggulan, seperti Badan Litbang menanam Nasa 29, JH 27, JH 37, CH 45.
Sedangkan Pertiwi varietas unggulannya, Pertiwi 1, 2, 4, 7, 9. Sedangkan BISI unggulannya adalah, BISI 18, 99 dan 220
Dijelaskan Evert, setelah penanaman yang lalu, petani agak stres karena kondisi tidak ada hujan, sehingga penanaman ini agak sedikit terganggu.
Setelah seminggu tanam, ada serangan hama ulat.
“Nah hama ulat ini khusus Badan Litbang, kita semprot dua kali dengan insektisida untuk kontrol ulang. Sama juga dengan Pertiwi, bahkan sampai empat kali semprot dan begitu juga dengan BISI. Kita berjuang untuk keluar dari masaalah kekeringan dan juga masaalah serangan hama ulat,” jelasnya.
Menurutnya, walaupun saat ini adalah panen, tapi waktunya sudah lewat. Jagung itu sudah sangat kering. Harusnya seperti kondisi dari BISI,daunnya masih hijau tapi sudah bisa dipanen.
“Karena seharusnya panen pada masa visologis, rencana mau panen bersama tetapi ditunda.