Kupang ( NTT) Porosnusantara.co.id – Sejumlah petani di Manggarai Timur tetap menggelar panen padi di tengah wabah virus corona. Hal ini sejalan dengan harapan yang dikemukakan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa sektor pertanian harus tetap hidup dan tidak boleh terhenti.
“Para petani atau insan pertanian dimanapun berada, sebagai pejuang dan garda terdepan dalam penyediaan pangan, harus tetap melakukan kegiatan olah tanah, olah tanam hingga panen padi,” tutur Menteri Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menyebut geliat sektor pertanian di tengah situasi darurat pandemi Covid-19 tidak menurun.
Hal ini ditunjukkan dengan tetap berlangsungnya kegiatan di sawah, dan juga meningkatnya minat berusaha di subsektor tanaman pangan pun terlihat naik melalui program Kostratani dan Kostraling yang dijalankan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Di tengah pandemi virus Corona (Covid-19), Kementerian Pertanian (Kementan) tetap menjamin ketersediaan pangan untuk masyarakat Indonesia dengan terus mendorong produksi padi.
“Kami tetap optimis dan terus mempertahankan produksi padi ini meningkat terlebih di tengah wabah virus Corona, produksi padi harus tetap tinggi. Petani panen raya,” ujar Isanael selaku penyuluh pertanian.
Seperti halnya Kelompok Tani Wae Nimbar di Desa Mokel, Kec. Komba, Kabupaten Manggarai Timur yang pada bulan Mei 2020 berhasil memanen 0,5 ha, dengan potensi panen 45 ha, Varietas lokal (makmur), Produktivitas 4,8 ton GKP/ha, harga gabah Rp. 5000, harga beras Rp. 9000.
Penyuluh pertanian Sebastianus Rambang mengatakan bahwa akan terus memberikan pendampingan terhadap para petani dan memastikan kegiatan bertani agar tetap berjalan.