Daerah  

Pemkab Manggarai Timur Motivasi Petani Menanam Jahe, ini manfaatnya.

Kupang ( NTT) Porosnusantara.co.id –

Bukan hanya memberi efek kepanikan bagi warga, pandemi global Covid-19 juga setidaknya memberikan berkah bagi para produsen tanaman obat. Pasalnya, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghindari paparan virus corona dengan menjaga imun tubuh tetap sehat.

Berkenaan dengan hal tersebut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), menginstruksikan jajaranya untuk terus mendorong pengembangan tanaman herbal dan tanaman obat yang memiliki nilai ekonomis dan manfaat tinggi khususnya di tengah situasi pandemi saat ini.

BACA JUGA  Tingkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat, Polres Kota Sawahlunto Bangun Ruangan SPKT Wicaksana Laghawa

“Salah satu upaya yang dapat dilakukan seseorang adalah dengan rutin meminum jamu Rimpang atau herbal. Banyak bahan alami yang berasal dari bumi ini diyakini mampu meningkatkan kekebalan atau daya tahan tubuh,“ ungkap Mentan SYL

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Timur, mendorong petani untuk menanam Jahe dan Jahe Merah.
Kadistan Manggarai Timur Yohanes Sentis, SP mengatakan, hamparan lahan kosong di daerah ini masih sangat luas. Diharapkan petani memanfaatkannya dengan tepat.

BACA JUGA  Kemenkop dan UKM Segera Revitalisasi Kawasan Tugu Koperasi

Menurut dia areal tanam di wilayah Manggarai Timur ini potensial untuk tanaman Jahe, sehingga instansi teknis terkait khususnya para penyuluh pertanian melalui Badan Penyuluhan Pertanian diminta untuk melakukan transfer teknologi kepada petani, tentang budidaya Jahe apalagi jenis rempah-rempah ini dinilai bisa mencegah virus corona yang tengah mewabah.

BACA JUGA  Sikapi Game Online Pekon Tugu Mulya Adakan Giat Di Lamban Baca

“Masyarakat kami imbau untuk menanam jahe, di kebunnya atau di halaman rumahnya. Penanaman tidak memakan lahan yang luas dan bisa dilakukan di polibek,”ujarnya.

Menurut Yohanes dengan mengkonsumsi jahe, kunyit atau temulawak bisa meningkatkan stamina dan imun tubuh manusia sehingga bisa menghindari virus corona.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *