Mutasi di lingkungan Pemkab Wajo bergerak hari ini, ini kata Bupati Wajo.

  • Bagikan

Poros Nusantara – BKPSDM Kabupaten Wajo dibawah pimpinan Drs. Herman, AL kembali melaksanakan acara Pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas di Ruang Kantor Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan daerah kabupaten Wajo, jumat 14 Februari 2020.

Dalam acara ini Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si, mengambil Sumpah dan melantik Pejabat Administrator sebanyak 2 orang dan Pejabat Pengawas sebanyak 122 orang dilingkup Pemerintah Kabupaten Wajo, di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Perikanan, Dinas Perhubungan, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Satuan Polisi Pamong Praja, pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, dinas Ketenaga Kerjaan dan Transmigrasi, dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, dinas PTSP, BKPSDM, RSUD Siwa, kecamatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Lingkungan Hidup, dinas PU, Penataan Ruang dan Pertanahan dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Wajo.

Dalam acara pelantikan hari ini Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si menyampaikan bahwa sudah hampir 1 bulan setengah ini melelahkan karena sebagai tim evaluasi kinerja ASN termasuk dia dan Wakil Bupati untuk mengawal bersama termasuk hampir setiap malam rapat, sehingga tadi malam tiba di rumah jam 5 subuh langsung shalat subuh dan tidur cuma 2 jam langsung ke kantor dan sampai saat ini tidak tidur.

“Kepada yang baru saja dilantik menjadi pilihan dari sekian banyak saudara-saudara kita, luar biasa cukup lama kita melalui proses dan data base saudara-saudara dibuka melalui SIDASRI semua profilnya sudah kita bahas, luar biasa memang mutasi ini tapi itulah dinamikanya,” kata Bupati Wajo.

“Kami berusaha keras untuk menempatkan saudara-saudara, tentu ada penilaian bukan cuma kompetensi, kualifikasi Pendidikan, termasuk trek rekord kita bahas, termasuk bagaimana kita sama-sama mengawal pemerintahan ini, kami bersama H. Amran, SE menuntaskan janji kami kepada masyarakat Wajo dengan menghadirkan visi pemerintah amanah Menuju Wajo yang maju dan sejahtera,” tambah Dr. H. Amran Mahmud.

Dijelaskan kalau Mimpinya menghadirkan pemerintah amanah menuju Wajo yang maju dan sejahtera, apa itu pemerintahan amanah adalah pemerintahan yang tidak membebani orang, pemerintahan yang melayani masyarakat.

Bupati Wajo katakan kalau dia dengan Pak Wakil Bupati sudah mewakafkan diri untuk menjadi pelayan masyarakat Wajo sampai 2024, dan tentu bapak Ibu, saudara-saudara sekalian dibawa yang mengawal ini, agar maju dan sejahtera, maju dalam layanan, bisa cepat, bisa murah, bisa mudah, menyenangkan walaupun orang lain menunggu lama tapi menyenangkan karena caranya melayani, cara bertutur kata, cara berekspresi dan ini semua yang harus dipindahkan kepada saudara-saudara sekalian sebagai perwakilan pemerintah di bawah.

“Saya berharap, beberapa kebiasaan kebiasaan atau karakter budaya kita yang selama ini banyak kita perlu rubah bersama-sama, saya berharap 2020 ini Kita hadir bersama untuk mengawal dengan baik agar ekonominya maju, jalanannya nanti sudah mantap, kami dengan H. Amran, SE menjanjikan jalan mantap 1.000 km, dan ini tidak mudah, baik dari penganggaran maupun pelaksanaannya dan masyarakat harus menikmati sampai 2024,” jelas Bupati Wajo.

Dikatakan kalau seluruh ruas ruas jalan harus dalam kondisi mantap, apa yang dibilang mantap berdasarkan undang-undang bisa dilalui dalam sekian km per jam.

Dikatakan kalau infrastruktur harus dialokasikan sebesar-besarnya untuk dinikmati, karena seluruh sektor-sektor yang lain tidak bisa dilanjutkan misal pariwisata, ekonomi, pendapatan masyarakat pasti banyak biayanya, bagaimana produksi padi, jagung atau apapun yang di tanaman masyarakat, kalau jalannya jelek pasti mereka hanya menikmati sedikit karena ongkosnya besar.

“Kita harus samakan persepsi kita, budget kita harus diprioritaskan di situ.

Kita harus menutupi defisit 67 miliar di 2019, dan kita selamat menutup 67 miliar defisit kita, bahkan anggaran untuk infrastruktur dari tahun sebelumnya, sejumlah yang dianggarkan untuk dinikmati masyarakat,” jelas Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si.

Dikatakan juga kalau salah satu tujuan penataan organisasi sebagai bentuk komitmennya menjanjikan masyarakat, reformasi birokrasi adalah menata organisasi merampingkan organisasi, ini berat dan ini tidak main – main sampai sangat ekstrem, karena dari 39 OPD berubah menjadi 25 OPD saja, tetapi ini belum diketahui manfaatnya di belakang hari.

“Budget kita dengan reformasi birokrasi, dari perampingan ini kita bisa transfer biaya public kita, biaya pegawai, biaya birokrasi menuju ke biaya publik yang dinikmati langsung oleh masyarakat kita dan ini akan terasa selanjutnya,” kata Bupati Wajo.

“Saya berharap kepada saudara untuk memanfaatkan momen ini untuk berprestasi, tingkatkan kualitas diri, kualifikasi diri, tingkatkan kompetensinya, rawat terus trak rekord kita, agar saudara-saudara sekalian bisa mendapatkan peluang besar untuk mendapatkan jenjang-jenjang ini,” tambahnya.

Dikatakan juga kalau yang dibutuhkan di era milenial ini adalah era digitalisasi, informasi teknologi, kuasai bahasa, kuasai berbagai kompetensi, kalau mau berkarir, kalau mau maju, tidak ada pendekatan lain, ini yang mau ditekankan, apalagi kepada yang muda muda, dia berharap jadikan moment ini untuk berpacu diri meningkatkan kualitas diri.

“Etos kerja kita, kerja keras, kerja ikhlas dan kerja cerdas, munculkan ide, munculkan gagasan, munculkan kreativitas, munculkan inovasi baru agar saudara bisa diberi kesempatan, kalau perlu ada yang dibuat sebuah konsep,” ungkap Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si.

Dikatakan juga kalau bagaimana dengan sinergitas, bagaimana nanti semua informasi satu saja tempat melalui smartphone atau melalui HP, sehingga bisa dapat informasi tentang Wajo, dan mau menuju ke situ, dimana harus mampu mengikuti irama ini, Karena kalau tidak mampu mengikuti irama ini maka akan pasti terjadi evaluasi.

“Yang terpenting adalah komitmen kita bersama-sama, besok kita hadirkan refleksi satu tahun pemerintahan kami, dan kita menjadi kabupaten percontohan dari PP 30 untuk menerapkan kinerja,” jelas Bupati Wajo.

Wakil Bupati Wajo H. Amran, SE dalam sambutannya menyampaikan kepada para pejabat yang dilantik untuk ingat sumpahnya, jangan cuma diucapkan saja, tapi dihayati dan diamalkan untuk melayani masyarakat Wajo, dan yang ingin disampaikan di 2020 tantangannya sangat berat, terutama yang baru saja dilantik.

“Dinas PTSP ini pelayanan masyarakat, banyak SMS dan WA yang masuk atau telepon langsung ke kami perihal layanan ini, dengan dilantiknya para pejabat PTSP ini, kami harapkan layani masyarakat dengan baik, layani masyarakat dengan senyum, melayani masyarakat dengan hati jangan mempersulit masyarakat, sesuai apa yang digariskan Bapak Presiden kita untuk memberikan kemudahan-kemudahan,” kata H. Amran, SE.

Terutama masyarakat yang mau berinvestasi karena ini akan membuka lapangan pekerjaan, sehingga layanan kepada masyarakat harus dimaksimalkan, tinggalkan zona nyaman kerja, jangan hanya datang, duduk, diam, dengar, duit jadi tinggalkan semua itu.

“Layani masyarakat, utamanya kepada Lurah, Lurah adalah ujung tombak pemerintahan yang ada di Kelurahan, saya bersama Bapak Bupati menyampaikan bahwa “Tannia iya melo itettengi, tapi iya melo tettengi masyarakat Wajoe,” ungkapnya dalam bahasa bugis.

“Bagaimana kita tidak terlepas dari 25 program yang telah kita canangkan, kalau ini terlaksana 5 tahun kedepan Kabupaten Wajo bisa juga Napau pau madeceng akki kamponna taue,” H. Amran, SE menambahkan.

Dikatakan kalau untuk tinggalkan zona nyaman kerja, dikatakan kalau di 2019 masih ada yang tidak maksimal dan di tahun 2020 setiap saat, dia akan datangi kantor- kantor sehingga enam bulan kerja, dia akan mengevaluasi, ada yang ditanda tangani dengan kepala OPD Apa yang harus dikerja di 2020 dan kalau tidak tercapai di 2020, silakan minggir.

“Terkait masalah pengelolaan BPJS sampaikan kepada masyarakat dengan adanya kenaikan dan lain sebagainya, Pemerintah Kabupaten Wajo tidak mau melihat masyarakat Wajo tidak terlayani masalah kesehatan, asalkan sesuai dengan data, ada ktp-nya layani dengan baik, pintu ruangan Bupati dan Wakil Bupati terbuka pada masa kerja,” ungkap Wakil Bupati Wajo diakhir acara.

( Humas pemkab wajo* )

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *