BEKRAF Dukung Insan Perfilman Dengan Sertifikasi Profesi

  • Bagikan

Bekraf Jakarta, Poros Nusantara – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memfalisitasi sertifikasi profesi bidang produksi film bagi 100 insan perfilman di Kota Jakarta. Sertlflkasl Profil ini merupakan kegiatan yang pertama kali difasilitasi oleh Badan Ekonomi Kreatlf.

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari AKATARA 2019 untuk mendukung film sebagal Iokomotif dan medium yang paling tepat untuk mengangkat dan mempromosikan 16 subsektor ekonomi kreatif. Dilaksanakan di The Sultan Hotel pada Jumat Sabtu (20 21/9/2019) bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Kreator Film dan Televisi. ” Program ini untuk mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif yang lebih kondusif bagi para pelaku ekonomi kreatif, khususnya insan perfilman di Indonesia,” ujar Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf.

Dia berharap melalui kegiatan ini, pemahaman pentingnya sertifikat kompetensi dalam meningkatkan daya saing, baik di tingkat nasional maupun Internasional semakin meningkat.

Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini akan diikuti oleh 100 orang yang berasal dari Kata Jakarta dan sekitanya. Dalam kegiatan tersebut, peserta mengikuti serangkaian uji kompetensi dengan empat pilihan skema uji sertifikasi, yakni tata artistik film, tata kamera film, tata suara film, dan editing film.

Kegiatan yang dilaksanakan sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) ini menghadirkan sejumlah narasumber, diantaranya Deputi FasiIitasl HKI dan Regulasl Bekraf, Ari Juliana Gema; Direktur Harmonisasi Regulasi dan Standardisasi Bekraf, Sabartua Tampuboion; Komisioner Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Bonardo Aldo Toblng; setta Dewan Pengarah LSP KFT, Gunawan Paggaru.

Sementara itu, film termasuk dalam subsektor ekonoml kreatif dengan pertumbuhan tertinggi kedua pada 2016. Survei Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat subsektor film, animasi, dan video mengalami pertumbuhan hingga 10,09%. Subsektor ini juga memberi sumbangan kepada Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional hingga Rp1,3 mlllar pada 2015.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *