Pedangang Kaki Lima (PKL) Pasar Kaluku – Pitumpanua di Relokasi

Kordinator pasar kaluku Anton berbincang dengan pedangang di pasar kaluku

Wajo Sulsel, Porosnusantara.co.id – Para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menjual di area parkir dan jalanan di luar are pasar kaluku , di pindahkan (di relokasi) masuk kedalam pasar ke losd baru yang telah di bangung pemda pada tahun 2016/2017 yang lalu.Lokasi Pasar Kaluku berada jalur Jalan poros provinsi makassar- palopo tepatnya di desa lauwa kecamatan pitumpanua kab wajo yang kerap menimbulkan kemacetan di jalur tersebut kalau hari pasar.

BACA JUGA  Tumbuhkan Wirausaha IKM dari “Lulusan” Warga Binaan Pemasyarakatan

Relokasi PKL dilakukan oleh kordinator pasar bersama Babinsa desa lauwa /koramil pitumpanua di bantu oleh BABINKANTIPMAS Polsek pitumpanua.

Kordintor pasar kaluku Anton menyampaikan kepada porosnusantara.co.id ,sebanyak 129 pedagang yang terdiri dari penjual pakaia jadi,sepatu,sayuran dan makan yang menjual di luar area pasar dan jalanan di pindahkan /di relokasi ke tempat di sediakan dengan sistem undi tempat berdasarkan jualannya.

“Kami telah mengatur pedagang disini sebelum di pindahkan kami data,lalu di undi tempatnya akan di tempat di losd yang baru .Dan relokasi pedagang berjalan aman dan teratur.”jelas Anton (29/7/2019)

BACA JUGA  Wali Kota Bekasi Raih Penghargaan Top Pembina BUMD 2019

Anto menambahakan ,relokasi pedangan ini atas perintah dinas perdagangan dan pelolaan pasar kabupaten wajo H Andi Sudarmin, S.Sos.Msi,agar supaya pasar tertib lokasi parkir bisa berfungsi kembali begitu pula jalanan dan lalu lintar di sekitar pasar lancar .

Andi Syarifuddin salah satu penjual sepatu , berterima kasih pada Pemkab Wajo khususnya dinas perdagangan dan pengelolaan pasar kabupaten wajo atas pembangunan losd baru/ fasiltas yang telah di sediakan.

BACA JUGA  Bupati Way Kanan Serahkan Zakat Mall Di Kantor Baznas

“Kami berterimah kasih atas perhatian pemerintah kepada kami selaku PKL di pasar kaluku ini atas fasilitas losd ini sehingga kami bisa menjual dengan aman tidak kehujanan lagi kalau musim hujan.”ucap Hj sitti penjual pakain jadi. (Poros Nusantara, Bust)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *