Porosnusantara.co.id – Kementerian Pertanian mendukung pengembangan hortikultura di Papua sebagai lokasi pengembangan kawasan hortikultura. Selain didukung lahan yang masih luas dan subur, sebagian wilayah Papua memiliki topografi dataran tinggi beriklim sejuk yang cocok untuk pengembangan komoditas sayuran.
Sektor pertanian khususnya hortikultura di sekitar Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura membudidayakan cabai, tomat, bayam, kangkung, bawang merah. Untuk buah-buahan terdapat melon, semangka, pepaya dan buah naga yang mulai berkembang saat ini.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Jayapura Adolf Yokhu, menyampaikan bahwa salah satu program prioritas 2019 adalah merubah pola pertanian tradisional ke cara bertani modern.
“Selain itu merubah cara pandang bertani yang semula memenuhi kebutuhan harian menjadi sumber pemasukan ekonomi keluarga. Hal ini guna menindaklanjuti arahan kepala daerah agar petani mampu memenuhi kebutuhan pangan lokal seperti beras, sayuran dan buah-buahan dan sejumlah kebutuhan pangan lainnya yang bernilai ekonomis sebagai wujud suksesnya ekonomi,” ujar Adolf.
Adolf juga berharap kemandirian pangan ini dapat mendukung kebutuhan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 nanti.
Ditjen Hortikultura pada 2019 mengalokasikan APBN untuk kawasan aneka cabai seluas 185 hektare, pengembangan kawasan bawang merah umbi 45 hektare dan biji seluas 30 hektare, pengembangan kawasan bawang putih seluas 30 hektare. Selanjutnya terdapat pengembangan sayuran untuk kawasan perbatasan seluas 55 hektare dan kawasan tanaman obat khusus buah merah 25 hektare.
“Untuk pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) cabai dan bawang merah, tahun ini Provinsi Papua mendapatkan total alokasi dana dari pusat seluas 35 hektare dengan rincian, gerakan pengendalian OPT cabai seluas 27 hektare dan gerakan pengendalian OPT bawang merah seluas 8 hektare,” ujar Kepala Subdirektorat Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Sayuran dan Tanaman Obat, Nadra Illiyana.