Porosnusantara.co.id – Walikota Sawahlunto Deri Asta menyebutkan ada 2 syarat kemampuan harus dipenuhi calon haji dalam menunaikan rukun islam kelima.
“Syarat pertama kemampuan memahami syarat-syarat haji sedangkan kedua kemampuan fisik,” ujar Wako Deri membuka secara resmi manasik haji tingkat Kota Sawahlunto yang dilaksanakan di Musalla Baitul Ikhlas, Senin (1/7).
Calon haji menurut Wako tidak cukup hanya sekedar memasang niat semata atau beribadah hanya mengikut saja namun perlu disertai menguasai ilmu manasik haji.
Terkait fisik, calon haji harus mengatur pola makan, olahraga cukup karena melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci butuh tenaga ekstra.
“Kabarnya cuaca di sana di atas 50 derjat,” katanya.
“Harapan saya semoga menjadi haji mabrur,” demikian keinginan Wako.
Pada kesempatan itu, Deri menyinggung pula tentang dirinya yang akan menjadi petugas haji daerah atau TPHD.
“Tinggal menunggu izin Kementerian Dalam Negeri,” tambahnya.
Sebelumnya Kepala Kantor Kementerian Agama H. Idris Nazar dalam laporannya menjelaskan, tahun ini jumlah Jemaah Calon Haji Kota Sawahlunto 68 orang, masuk dalam kloter 9 dan bergabung dengan Kota Padang dan Bukittinggi.
“Termuda Suci Cintya Dewi 28 tahun tertua Ratna Suharti 88 tahun,” ulas Kepala Kankemenag Idris.
Menyangkut jumlah pertemuan bimbingan manasik dari Kemenag sambung Idris ada 10 kali, 2 kali tingkat kota sedangkan sisanya tingkat kecamatan.
Selain itu, Kepala Kankemenag mengenalkan kepada JCH petugas yang akan mendampingi mereka selama melaksanakan ibadah haji.
“Ketua kloter kita Mahadolok, Kasi Penyelenggaran Ibadah Haji dan Umrah Kemenag Kabupaten Solok Selatan, Pembimbing ibadah H. Abrar Munandar, Kepala Kankemenag Kota Bukitting serta petugas medis dr. Yunita Andriani ditambah 2 orang perawat,” terang Idris.
Usai pembukaan, kegiatan dilanjutkan pemberian materi manasik haji oleh Kepala Kankemenag menyusul kemudian Kasi PHU H. Zainul Arizal (Yanto)
Wako Deri Asta Membuka Acara Manasik Haji Tingkat Kota Sawahlunto
