CURAH HUJAN TINGGI TIGA KECAMATAN DILANDA LONGSOR

  • Bagikan

Porosnusantara.co.id – Tingginya curah hujan dikota Sawahlunto mengakibatkan terjadinya Bencana tanah longsor melanda 3 Kecamatan di Kota Sawahlunto, longsor ini disebabkan hujan deras yang terjadi hampir satu malam penuh pada Selasa, 11 Juni 2019 kemaren. Data sementara, ada 30 rumah warga yang dilanda longsor, ditambah dengan setidaknya 11 titik longsor juga menimbun sejumlah ruas jalan.

Beruntung sejauh ini, tidak ada korban jiwa maupun korban luka dari bencana tersebut. Sementara untuk kerugian materiil masih dihitung.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kesbangpol – BPBD) Kota Sawahlunto, Adriyusman.S.Sos. MM menyebutkan bahwa pihaknya sudah bergerak melakukan evakuasi maupun pembersihan terhadap rumah warga maupun ruas jalan yang tertimbun longsor. Sehingga tidak berapa lama usai longsor, ruas jalan tersebut pun sudah dapat dilalui kembali.

“Untuk rumah yang terdampak longsor itu, paling parah dilaporkan ada 3 rumah. Untuk penghuni rumahnya semua sudah kita evakuasi, sementara diungsikan ke rumah keluarga dan tetangga,” ujar Adriyusman dalam keterangannya kepada awak media, Rabu 12 Juni 2019.

Diuraikan Adriyusman, rumah paling banyak terdampak longsor berada di Desa Kubang Tangah, Kecamatan Lembah Segar. Di Desa tersebut, dilaporkan sampai 15 buah rumah yang terdampak longsor. “Kemudian di Kecamatan Silungkang, itu juga ada tercatat 2 buah rumah dan 1 ruko yang terkena longsor. Lalu di Kecamatan Barangin, tepatnya di Desa Talago Gunuang, itu kena 1 rumah, statusnya rusak berat,” ujar Adriyusman.

Lebih lanjut Adriyusman menyampaikan “Untuk ruas jalan, itu dari Simpang Kubang menuju Desa Lunto ada delapan titik longsor, sudah bisa dilewati saat ini. Di Desa Kubang Tangah ada lima belas rumah terdampak longsor, tiga diantaranya rusak berat, enam rusak sedang sedang,” urai Adriyusman.

Sekaitan dengan itu, Adriyusman menghimbau, agar masyarakat terutama yang bermukim di lokasi rawan longsor agar tidak mengendurkan kewaspadaan, sebab hujan deras berkemungkinan masih akan terus terjadi. Maka, untuk antisipasi diharapkan saluran drainase dan lainnya yang tersumbat dapat dibersihkan sehingga tidak ada penyumbatan air yang berpotensi menjadi penyebab utama tanah longsor. “Waspada terus. Antisipasi juga hendaknya kita lakukan dengan membersihkan jalur drainase sehingga tidak ada aliran air yang tersumbat,” pungkasnya.

Sementara, unsur Dinas terkait dan Pemerintahan Desa, termasuk Dusun dan  pemerintahan terdepan juga dihimbau oleh Walikota Sawahlunto Deri Asta. SH agar menjaga kewaspadaan dan sigap mendampingi masyarakat bila terdampak bencana longsor.

“Terutama Pemerintahan Desa ini, unsur pemerintahan terdepan kita yang bersentuhan langsung dengan warga. Momen – momen ini harus bersiaga terus, jangan lengah, dampingi warga kita. Jalin koordinasi dan sinergi dengan pihak – pihak terkait lainnya seperti aparat keamanan dari TNI – Polri yang juga bisa ikut membantu nantinya,” pesan Deri. (AN)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *