Tuntutan Kompetensi Surveyor Kadaster Berlisensi Semakin Tinggi

Porosnusantara.co.id, Bandung – Indonesia hingga tahun 2030 berpotensi kekurangan 57 juta tenaga kerja ahli/pekerja skill, khususnya tenaga ahli di bidang sains, teknologi, engineering, dan matematika (STEM) yang menjadi pemeran utama dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 (The Fourth Industrial Revolution atau 4IR). Kondisi ini dapat terjadi apabila pemerintah tidak segera mencetak tenaga-tenaga ahli baru. Maka dari itu Pemerintah telah mencanangkan tahun 2019 sebagai tahun pencetak tenaga ahli/kompeten.

BACA JUGA  Polisi Humanis Bhabinkamtibnas Gelora Bung Karno Aiptu Teguh Melakukan Pembinaan Dan Penyuluhan  Pengamen

Bagi Indonesia, fenomena 4IR dapat menjadi ancaman akan terjadi disruption, kata Rhenald Kasali Guru Besar Universitas Indonesia, karena banyak bidang pekerjaan manusia diambil alih oleh robot dan kecerdasan buatan. Namun walaupun fenomena 4IR menjadi ancaman untuk banyak bidang pekerjaan, khusus untuk profesi juru ukur atau surveyor perannya tidak dapat digantikan oleh kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) menurut para reviewer dunia.

BACA JUGA  Kemenperin Gandeng Pemda dan Industri Ciptakan SDM Kompeten

“Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan alat-alat teknologi pengukuran yang semakin canggih, maka pekerjaan surveyor akan semakin efektif dan efisien. Untuk itu tuntutan peningkatan kompetensi surveyor menjadi keharusan,” ujar Agus Wahyudi, Direktur Pengukuran dan Pemetaan Dasar, Kemeterian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) pada acara Seminar dan Workshop di Bandung (20/4).

BACA JUGA  KEFAMENANU MASIH DARURAT "TRAFFICKING”

Kementerian ATR/BPN melalui Direktorat Jenderal Infrastruktur Keagrariaan (Ditjen IK) sedang menyiapkan standardisasi profesi juru ukur kadastral (surveyor kadastral) melalui sertifikasi kompetensi yang dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan mendapat lisensi dari Badan Nasional Standar Profesi (BNSP).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *