Nabire, porosnusantara.co.id – Penyuluhan adalah merupakan bentuk cegah dini dari bahaya virus HIV dan bahaya dari dampak penggunaan Narkoba. Sebanyak 200 orang mengikuti kegiatan Penyuluhan HIV/Aids dan bahaya Narkoba di wilayah Kodim 1705/Paniai. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh angota TNI, PNS dan Persit KCK Cab XX/Nabire, Bertempat di Makodim 1705/Paniai, Rabu (17/01).
Dampak penyebaran HIV/Aids serta Narkoba di Indonesia khususnya di wilayah Provinsi Papua cukup meresahkan, karena terakhir data menyebutkan untuk kasus HIV/Aids di wilayah prov Papua sudah mencapai puluhan ribu kasus, hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman tentang HIV/Aids pada lingkungan Masyarakat.
Untuk bahaya Narkoba diketahui, bahwa sekarang pemerintah sudah menyatakan perang terhadap narkoba. namun dibalik itu semua bahaya narkoba masih selalu mengancam dan selalu saja meresahkan, karena dampak dari benda haram tersebut nyatanya sangat merugikan masyarakat dan generasih bangsa.
Terkait hal tersebut, untuk mencegah dan mengantisipasi penularan HIV/Aids khususnya di kalangan prajurit TNI AD, Dinas kesehatan didukung Poliklinik Santo Rafael Nabire mengadakan penyuluhan tentang HIV/Aids dan bahaya Narkoba dengan melibatkan para pakar dan ahli di bidangnya.
Ketua Tim penyuluh Dr. Sayori dalam kegiatan ini memberikan beberapa pemahaman tentang bahaya penularan virus HIV.
Dr. Sayori menyebutkan secara ditail dari pengertian HIV/Aids, cara mencegah, hingga penanganan kasus HIV/Aids. “kegiatan ini mendapat antusiasme penuh dari angota TNI itu sendiri.
Untuk pemahaman Narkoba, Dr. Sayori memberikan penjelasan akan bahaya dan dampak dari narkoba dari segi penanganan, hukum, maupun pencegahan
sehingga diharapkan kedepan pengaruh dan ancaman narkoba, dapat ditekan sehingga mental generasi muda dapat diselamatkan sejak dini.