Jakarta, Poros Nusantara – Pemberitaan Metro TV seputar energi saver (alat penghemat listrik) mengundang reaksi dari pada produsen alat tersebut. Pasalnya, tidak semua alat penghemat listrik itu dianggap tidak berfungsi menurunkan tagihan listrik. Berita negatif ini tentunya merugikan produsen energi saver yang benar-benar mampu mengurangi pemakaian daya listrik.
Salah satu merk alat penghemat listrik adalah Enter Indonesia yang merasa dirugikan dengan tayangan “Kontroversi Alat Penghemat Listrik di Metro TV. Oleh karena itu, Edi Swandi, Direktur Utama PT. Sains Solusi Global (PT. SSG) sebagai produsen Enter Indonesia, memberikan hak jawab kepada Metro TV agar berita yang ditanyangkan berimbang, sebagaimana yang diatur Undang Undang Pers Nomer 40 Tahun 1999.
Edi menceritakan asal muasal Produk Enter Indonesia dan mengakui dirinya dari sarjana hukum, bukan orang teknik. Lalu, ia diajak diajak oleh H. Kuswara untuk membuka usaha yang berhubungan bagaimana cara membayar listrik secara hemat.
“Awalnya, saya tidak yakin dengan informasi ini, bahkan produksi pertama sebanyak 800 tidak saya jual, saya bagi-bagikan secara gratis. Maklum, saya kan bukan orang Teknik. Tetapi tiga bulan kemudian, banyak testimoni bermunculan dari bupati dan mantan pejabat bahkan dari orang yang berkompenten dari PLN, kata Edi kepada Reporter Metro TV, di Kantor Enter Indonesia, Jakarta, pada Jum’at siang (23/11/2018)
Menurutnya, sebenarnya yang disampaikan ini sudah diakui oleh PLN. “Jadi alat ini yang bermerk Enter Indonesia, isinya capasitor bank karena kapasitornya sudah direkayasa. Bukan beli alatnya, lalu alatnya dilas begitu saja, lalu dijual. Tidak seperti itu,” tegas Edi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan capasitor bank ini berfungsi, pertama menahan stop star. “Maksudnya ketika setiap kali menghidupkan perabotan elektronik yang dayanya besar. Coba dilihat saat menghidupkan pompa air, pasti lampunya langsung berkedit. Itu yang di sebut arus boros,” paparnya.
Akan lebih baik kalau dari Pihak Enter Indonesia terbuka tentang hasil uji produk dari BPTE bahwa alat tersebut memang bisa menghemat tagihan liatrik,bukan sekadar menampilkan nomer laporan dari BPTE tanpa menunjukkan isi hasil uji.