Perketat Sistem Kamtibmas dari Tingkat RT/RW

  • Bagikan

KUPANG.POROSNUSANTARA – Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya memimpin rapat kerja (raker) terakhir di penghujung masa tugasnya memimpin Provinsi NTT selama dua periode (10 tahun). Raker yang menghadirkan Forkopimda provinsi Bupati, walikota, Ketua DPRD, Kapolres dan Dandim se-NTT ini membahas kesiapan menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) gubernur dan wakil gubernur serta pilkada pada 10 kabupaten secara serentak di NTT khususnya, Rabu, 27 Juni 2018 mendatang.

Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, saat membuka raker sehari di aula Fernandes, gedung Sasando, Kantor Gubernur NTT, Kamis (24/5) didampingi Kapolda NTT, Irjen Pol Raja Erizman, Asisten Inteligen, Kejaksaan Tinggi, Bambang Setyadi, Danrem 161/WS, Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa, Dan Lanud El Tari, Kol Pnb Arif Hartono, Dan Lantamal VII Kupang, Brigjen TNI Marinir, Kasirun Situmorang serta Kabinda NTT, Daeng Rosada.

Gubernur Lebu Raya, menyatakan Pilkada serentak di NTT harus lancar, aman dan sukses. Lebu Raya, minta perhatian para Bupati dan forkopimda untuk memastikan ketersediaan data Kartu Tanda Penduduk (KTP).
“Saya minta pastikan agar masyarakat harus dapat menyalurkan haknya untuk memilih. Juga agar masyarakat dapat gunakan hak pilihnya dengan tenang. Hal ini sangat penting karena potensi kerawanan ada disini,” pinta Lebu Raya.

Terkait dengan pelaksanaan bulan Ramadhan, Lebu Raya, minta seluruh masyarakat dapat menciptakan suasana konfusif supaya ibadah puasa dapat berjalan lancar. “Kita harus jaga daerah ini untuk tetap toleran dan rukun. Dan harus menjadi komitmen kita bersama,” kata Gubernur. Lewat kesempatan itu, Gubernur Frans Lebu Raya, mengharapkan dukungan para Bupati dan Walikota untuk melakukan koordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam memantau perkembangan harga pasar menjelang lebaran Idul Fitri. Terutama koordinasi dengan satuan tugas (Satgas) pangan agar orang tidak menaikan harga barang seenaknya.

Soal terorisme, Lebu Raya, meminta semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan. Menjaga ketat pintu masuk dan pintu keluar. Mengawasi setiap tamu dan harus melaporkan diri dalam 1 x 24 jam. Lanjut Gubernur, mendesak DPR RI untuk mengesahkan RUU Terorisme. ” Tindakan terorisme bukan persoalan agama. Memang sering menggunakan isue agama tapi terorisme adalah sebuah paham yang mengagung-agungkan kematian. Saya minta para Bupati dan Walikota supaya menjaga daerahnya masing-masing dan jangan ada kekacauan,” paparnya.

Kapolda NTT, Irjen Pol. Raja Erizman, melalui materinya menjelaskan tentang pola penanganan dan pengamanan Pilkada serentak Gubernur dan Wakil Gubernur serta Pilkada di 10 kabupaten di NTT. Kapolda, menyampaikan dalam kerangka kamtibmas dengan meningkatkan kewaspadaan dini dalam mengantisiasi ancaman terorisme.

Kepala Biro Pemerintahan, Victor Manek, melalui laporannya mengatakan raker para Bupati dan Walikota serta Forkopimda se- NTT, untuk membahas dan memperoleh kesepakatan bersama terkait pelaksanaan Pilkada serentak di NTT. Kemudian untuk menyikapi situasi terkini di NTT dalam mengantisipasi ancaman dan gangguan yang kemungkinan muncul.

Sebelumnya, Rabu (23/5/2018), Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, membuka raker para camat se-NTT dan hadir 287 camat, di tempat yang sama. Dilanjutkan dengan jamuan makan malam bersama di rumah jabatan gubernur. Pada raker bertajuk “Bersama Membangun Nusa Tenggara Timur yang Tertib, Aman dan Damai”, inipun menyoroti situasi dan kondisi di NTT terkini. Yaitu, bagaimana mengambil langkah antisipasi dan kewaspadaan dini terkait tindakan brutal terorisme yang terjadi di beberapa daerahdi Indonesia belum lama ini.

Melalui forum raker tersebut untuk mendapat masukan berkaitan dengan situasi terkini di masing-masing daerah dan solusinya. Juga bagaimana merancang sistem keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang diawali dari level kelurahan, desa dan RT/RW.(Erni Amperawati)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *