Kupang, Porosnusantara – Persit KCK Koorcab Rem 161/Wira Sakti Kupang pada lomba pidato dalam rangka Hari Kartini tanggal 21 April antar instansi tingkat Provinsi NTT menyabet juara pertama. Pada perlombaan ini, Persit KCK diwakili dokter Olivia Des Vinca Albahana Napitupulu, SpAn, M.Ked dengan materi pidato ” Kartini Mendobrak Kezoliman Gender ” mampu menyisihkan peserta lainnya. Kegiatan lomba pidato ini digelar Dharma Wanita Persatuan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin (16/4/2018).
Ketua panitia pelaksana, Susana Binsasi Sarumaha,mengatakan, kegiatan ini digelar untuk membangkitkan semangat kaum ibu, sehingga bisa meneladani semangat Kartini, serta untuk meningkatkan sumber daya perempuan agar mampu bersaing di era globalisasi. Ini juga sebagai napak tilas untuk meneladani Ibu R.A.Kartini yang telah memperjuangkan emansipasi wanita.
Dia menambahkan, kegiatan ini juga digelar untuk memupuk rasa persatuan antar kaum perempuan, sehingga yang terlibat dalam lomba ini bukan hanya dari dharma wanita, namun dari organisasi – organisasi wanita lainnya. ” Kita libatkan semua organisasi wanita yang ada di NTT, sehingga peserta lomba ini lumayan banyak, yakni berjumlah 30 peserta “, ungkapnya.
Turut hadir pada acara Lomba pidato dalam rangka Hari Kartini Gubernur NTT diwakili Asisten I Sekda NTT, Drs. Mikael Fernandez,Ketua Panitia Pelaksana, Susana Binsasi Sarumaha,Ibu Ketua Persit KCK Koorcab Rem 161 PD IX/Udayana, Ny.Teguh Muji Angkasa, Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi NTT, Bertha Salem-Ladju serta undangan lainnya.
Untuk diketahui, menjelang puncak hari ulang tahun (HUT) Raden Ajeng Kartini tanggal 21 April 2018 dan Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei mendatang, Organisasi Dharma Wanita Persatuan Provinsi NTT khususnya Bidang Sosial Budaya menggelar aneka lomba. Salah satu mata lomba adalah pidato yang diikuti peserta dari beberapa organisasi perempuan tingkat provinsi. Dari para peserta yang mengikuti lomba pidato, salah satunya dokter Olivia Des Vinca Albahana Napitupulu, SpAn, M.Ked. Sehari – hari Dokter Olivia demikian ia disapa, bekerja sebagai tenaga dokter ahli anestesi yang untuk ukuran NTT termasuk tenaga langka karena tercatat dari 23 dokter anestesi lima diantaranya perempuan selain dirinya yang bertugas di RST Wira Sakti Kupang juga empat lainnya di Kupang, Labuan Bajo, Atambua dan Waingapu.