BMH Gelar UJian Terbuka Tahfidzul Qur’an

  • Bagikan

Kupang, Poros Nusantara – Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar ujian terbuka bagi santriwan/ti Pondok Pesantren (Ponpes)  Hidayatullah Kupang di Masjid Darul Hijrah BTN Kolhua,  Ahad-Minggu (8/4/2018).

Dalam sambutanya Pimpinan Ponpes Hidayatullah Batakte,  Usman Mamang, mengatakan, ini merupakan kegiatan perdana yang dilakukan, yang mana mengadakan ujian secara terbuka di depan para tokoh Agama, tokoh masyarakat, tokoh pemerintahan dan juga  seluruh donatur. Semua pihak ikut menyaksikan dan ini menunjukkan  tidak sia – sia anak – anak masuk ke Pesantren ini. ” Hari ini bukan saja ujian terbuka untuk Tahfidz melainkan ada ujian baca kitab kuning, pidato bahasa arab dan bahasa inggris. Acara ini  di inisiasi oleh Sekolah Integral Hidayatullah yang kemudian di sambut baik oleh BMH “, katanya.

IMG-20180410-WA0161

Kepala Divisi Program dan Pemberdayaan BMH NTT, M. Hasbullah mengatakan bahwa program yang berkaitan dengan memberdayakan generasi yang Qur’ani memang harus dimulai dari sekarang. Jangan menunggu sampai mereka melupakan Al-Qur’an baru diingatkan, tapi mulai dari saat ini, mumpung mereka masih fress dan segar dalam berpikir, dan ketika  Al-Qur’an itu masuk,  langsung diterima dengan baik oleh hati mereka yang lembut. Ini sudah menjadi kebutuhan mereka, sehingga BMH perlu mengadakan kegiatan seperti ini.

Dalam kesempatan yang sama H.Muhammad selaku Ketua MUI Kota Kupang menambahkan, untuk mencapai santri yang qur’ani dan berwawasan global perlu adanya kerja keras. Apalagi  di zaman yang serba modern ini, para santri harus mampu tampil secara menyeluruh. ” Saya secara pribadi sangat bangga dengan anak – anak saya, mereka mampu berbahasa arab dengan baik apalagi ditambah dengan menerjemahkan Al-Qur’an memakai bahasa inggris, sungguh ini merupakan sebuah kemajuan yang luar biasa “, tandas Muhammad.

Drs.Husen Anwar selaku Kepala Bidang Pendidikan Islam Kabupaten Kupang saat membuka kegiatan ini  menyampaikan bahwa di Nusa Tenggara Timur yang peminat terhadap kitab kuning itu sedikit bahkan jarang. Untuk itu  Kementerian Agama kewalahan soal ini. ” Setiap 3 tahun sekali ada perlombaan baca kitab kuning secara nasional untuk mencukupi kuota itu. Saya juga   berharap karena santri di Sumba juga menggelar hal yang sama karena  tiap tahun mereka juga punya program seperti ini, maka kalau dapat pesantren Hidayatullah Batakte ini juga nanti bisa di ikutkan “, ujarnya.

Acara tersebut dihadiri oleh seluruh orangtua/wali santri beserta para imam -imam masjid, Ketua MUI Kota Kupang, Ketua Dewan Masjid Kota kupang,Tokoh Pemerintah dan tak lupa juga para santriwan/ti. Selepas acara,  panitia membagikan hadiah kepada para pemenang sebagai imbalan motivasi kepada santri untuk tetap semangat dan rajin dalam menuntut ilmu.

 

( Laporan : Erni Amperawati )

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *