TINGKATKAN PARTISIPASI POLITIK, KPU SAWAHLUNTO GELAR SOSIALISASI PEMILIHAN UMUM

  • Bagikan

SAWAHLUNTO, POROS NUSANTARA  –  Sumbar-Guna meningkatkan partisipasi politik saat pelaksanaan Pilkada 2018 maupun Pemilu 2019, KPU Sawahlunto menggelar sosialisasi di Hotel Ombilin Sawahlunto (22/11). Dalam kegiatan tersebut turut dihadiri Ketua KPU Sumbar, Amnasmen, Komisioner Panwaslu Sawahlunto, Komisioner KPU Sawahlunto hingga parpol di Kota Sawahlunto.

Sedangkan salam sambutannya, Ketua KPU Sawahlunto, Afdhal mengatakan bahwa pihaknya mengharapkan adanya partisipasi dari masyarakat maupun dari peserta pemilu guna meningkatkan partisipasi masyarakat khususnya di Kota Sawahlunto. “Untuk itu sebagai penyelenggara pemilu, KPU Kota Sawahlunto  akan selalu melakukan sosialiasi guna mendukung peningkatan partisipasi masyarakat”, ujarnya.

Pihaknya juga menambahkan bahwa partisipasi masyarakat dari periode ke periode di Kota Sawahlunto cenderung semakin menurun. Dengan menurunnya tingkat partisipasi tersebut menandakan lemahnya demokrasi dalam pelaksanaan Pemilu, jelasnya.

Sementara selaku narasumber Ketua KPU Sumbar, Amnasmen mengatakan bahwa Sebagai penyelenggara pemilu, KPU melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui brosur, pamflet, baliho maupun dari media sosial, dengan harapan agar masyarakat dapat mengetahui pelaksanaan Pemilu baik Pilkada 2018 maupun Pemilu 2019. “Agar masyarakat mengetahui kualitas calon kepala daerah ataupun pemimpin legislatif, KPU akan memfasilitasi berbagai kegiatan”, jelas Amnasmen.

Sementara itu Amnasmen menjelaskan  beberapa alasan yang menyebabkan masyarakat tidak datang dalam pemilihan dikarenakan adanya anggota legislatif yang terpilih kembali tidak merepresentasikan aspirasi masyarakat, tidak berkualitasnya calon pemimpin maupun berbagai alasan lain.

Sedangkan partisipasi pemilih di Prov.Sumbar diantaranya Pilgub 2015 sebesar 59,58%, Pilpres 2014 sebesar 65,19% dan Pileg 2014 sebesar 79%.

Sementara itu, Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu / KIPP Sumbar, Samaratul Fuad menjelaskan beberapa faktor adanya partisipasi masyarakat yang rendah diantaranya yaitu, Kejenuhan Masyarakat Terhadap Pemilu, rendahnya kepercayaan masyarakat, rendahnya kesadaran masyarakat baik disebabkan calon yang dipilih tidak dikenal hingga calon yang tidak merepresentasikan perwakilan masyarakat.

(Laporan : Andi/Risang/Yanto)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *