WVI LAKUKAN PENDAMPINGAN KIA DI KABUPATEN KUPANG

  • Bagikan

KUPANG, POROS NUSANTARA – Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak, Wahana Visi Indonesia (WVI) bekerjasama dengan Pemda Kupang melalui program suara dan aksi warga negara, menggelar dialog bersama dengan warga dari tiga kecamatan yakni, Kecamatan Takari, Taebenu dan Fatuleu. Tiga kecamatan yang dipilih jadi sampel pendampingan karena selama ini dari hasil survei WVI menunjukan derajat kesehatan ibu dan anak (KIA) belum menggembirakan.

Dialog ini menghadirkan nara sumber, Sekda Kabupaten Kupang Hendrik Paut, Program Manager GPSA Andreas Sihotang, Camat Takari Yulius Taklal, Sekertaris Kecamatan Taebenu, A. Taopan, serta pimpinan SKPD lingkup Pemkab Kupang. Dalam siaran pers Humas Pemkab Kupang yang diperoleh Poros.Nusantara, Senin (23/10/2017) menjelaskan, dalam dialog ini Program Manager GPSA, Andreas Sihotang menyatakan, upaya yang dilakukan dalam meningkatkan layanan kesehatan diantaranya dengan memampukan keterlibatan untuk memahami kebijakan daerah, melibatkan masyarakat dalam kasi dan meningkatkan layanan dan mempengaruhi kebijakan.

Suara dan aksi warga negara menurut Andreas, merupakan pendekatan dialog antara warga negara, penyedia layanan dan Pemerintah demi meningkatkan akuntabilitas dan peningkatan pelayanan publik. Dijelaskan Andreas, WVI selama 3 tahun di Kabupaten Kupang telah fokus melakukan pendampingan di 3 Kecamatan yakni di Fatuleu, Takari dan Taebenu dengan tujuan peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak dapat berjalan dengan baik. Dijelaskan Sihotang ada beberapa rekomendasi yang dibuat bersama masyarakat yakni perlunya penambahan tenaga kesehatan yang memadai di setiap desa, penyedian layanan kesehatan berupa stok obat yang cukup. Selain itu menurutnya pendampingan di 3 Kecamatan di fokuskan pada 20 Desa, sehingga dukungan perangkat desa terhadap pelayanan kesehatan semakin pelru ditingkatkan terkhusus dukungan dana desa bagi pelayanan kesehatan.

Sekda Kabupaten Kupang Hendrik Paut mengatakan, pembangunan yang baik memerlukan dukungan masyarakat sehingga suara masyarakat perlu diimplemntasikan dalam program kerja Pemerintah sehingga pembangunan yang berbasis masyarakat dapat diwujudkan. Pelayanan publik menurut Sekda Paut harus semakin berkualitas, khususnya pelayanan dasar mencegah tingginya kematian ibu dan bayi saat melahirkan yang perlu diantisipasi sungguh-sungguh.

Dijelaskan Paut, Pemerintah terus melakukan perbaikan pelayanan kepada masyarakat mulai dari perbaikan sarana prasarana hingga tenaga terlatih guna memperbaiki indeks kesehatan masyarakat terkhusus peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Kupang. Sekda Paut mengapresiasi WVI yang selama 3 tahun telah mengambil bagian dalam kemajuan pembangunan di Kabupaten Kupang dengan mendampingi warga untuk mewujudkan peningkatan pelayanan kesehatan. “Kesehatan ibu dan anak sangat penting untuk diperhatikan. Saya minta semua elemen mulai dari Dinkes, para Camat hingga tokoh didesa untuk memperhatikan aspek kesehatan di desa terutama perhatian khusus bagi ibu yang sedang mengandung dan akan melahirkan sehingga menekan terjadinya kasus kematian ibu dan bayi,” tegas Sekda Paut. Dijelaskan Paut, peningkatan pelayanan kesehatan memerlukan dukungan dan kerjasama semua pihak, bukan saja Pemerintah. Dengan konsep yang dibangun disertai dengan komitmen bersama semua pihak baik itu pemerintah, penyedia layanan dan masyarakat itu sendiri maka peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak dapat tercapai dengan baik.

(Laporan : Erni Amperawati)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *