BANJIR BANDANG DI SOLOK SELATAN DIDUGA ILLEGAL LOGING DIHULU

SOLOK SELATAN, POROS NUSANTARA – Sekitar 250 kepala keluarga, warga yang berdomisili disekitar bantaran sungai batang Lolo bakal direlokasi pemerintah Kabupaten Solok Selatan (Solsel) relokasi akan dilakukan secara bertahap ketempat yang dinilai lebih aman dari bencana banjir bandang (galodo) yang bisa saja kembali terjadi di masa mendatang.

Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria, mengatakan sewaktu meninjau bencana di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD) 18/9 lalu. “Kita akan menyikapi persoalan bencana ini secara bertahap”. Sekarang yang telah penting kita menyelesaikan pekerjaan normalisasi dan membantu masyarakat membersihkan rumah-rumah mereka yang terdampak terlebih dahulu, untuk jangka panjang kita, nanti akan coba mencarikan tempat yang tidak dipinggiran sungai kalau masyarakat itu mau.

BACA JUGA  Bawaslu Pelalawan Tertibkan Baliho Peserta Pemilu 2019 yang Menyalahi Aaturan

Pihak Pemerintah Daerah juga akan mendata kekurangan yang dialami masyarakat pasca bencana, untuk memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan. Dalam kunjungan bersama Kapolres Solok Selatan AKBP Mochamad Nurdin Muzni menilai bencana banjir bandang yang telah menimpa, empat jorong di Nagari Pakan Rabaa Tengah Kecamatan KPGD itu merupakan akibat dari aktivitas Illegal Logging dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

BACA JUGA  Bupati Wajo Pantau Hewan Kurban Jelang Idul Adha

Potongan kayu tersebut dapat dibuktikan dilapangan, berupa penampakan kayu-kayu besar dan kayu-kayu bekas potong yang berserakan di lokasi bencana banjir bandang yang terbawa arus. Sangat sulit dipercaya kalau kita lihat sungai batang lolo yang tidak begitu besar dapat menghanyutkan kayu-kayu yang berskala besar hingga menghantam perkampungan warga dengan dasyat. Dalam bencana banjir bandang tersebut tidak menelan korban jiwa.

Dihulu Batang Lolo tersebut terbentang Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang begitu santer diagung-agungkan merupakan hutan Taman Nasional yang merupakan paru-paru dunia sebagai hutan yang memproduksi oksigen (O2).

BACA JUGA  SIDAK KEJAKSAAN KE DESA SAWANGAN KABUPATEN BATANG

Sementara kepala TNKS Wilayah IV Solok Selatan David mengakui pihaknya belum dapat memastikan penyebab banjir bandang karena penelusuran yang dilakukan belum sampai ke sumber banjir.

Diduga pihak TNKS kecolongan dalam pengawasan, kita dapat melihat di lapangan begitu banyaknya potongan-potongan kayu yang bertebaran di lokasi pemukiman warga, demikian disampaikan salah seorang tokoh masyarakat yang namanya tidak bersedia ditulis di media ini sewaktu ditemui Poros Nusantara di lokasi bencana banjir bandang.

(Laporan : Sudirman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *