Testimoni Pengguna Enter Indonesia, Dr. Taufik Setyadi : Dulu Bayar Listrik Sejuta, Sekarang Cuma 500 Ribu Per Dua Minggu

  • Bagikan

Jakarta, Poros Nusantara – Banyak orang yang tidak tahu  mengenai alat penghemat listrik merk Enter Indonesia. Kalau mereka  tahu kegunaan alat penghemat listrik ini, pastinya akan berebut membelinya.  Ini karena  stigma negatif masih melekat terhadap alat penghemat listrik di ingatan masyarakat yang dipicu oleh kasus penipuan oleh para penjual alat  energi saver ini.

“Sekali saja custumer ditipu oleh marketing alat penghemat listrik yang pemasarannya melalui door to door, maka saya tidak akan percaya lagi,” ungkap Tuti, warga Kelurahan Serdang, Kecamatan Kemayoran, Jakarta  Pusat yang pernah mengalami penipuan alat penghemat listrik.

Namun Anda termasuk orang yang beruntung karena tidak memiliki stigma negatif terhadap alat penghemat listrik merk Enter Indonesia ini. Pasalnya, alat ini sudah terbukti mampu menurunkan tarif daya listrik dalam jangka waktu kurang dari 3 bulan.

Kali ini, testimoni datang dari Surabaya, Dr. Taufik Setyadi, seorang dosen di salah satu perguruan tinggi di Jawa Timur. Menurut penuturannya, Ia membeli Enter Indonesia  pada Bulan Ramadhan 2018 dan langsung memasangnya. “Ternyata, setelah tiga bulan,  alhamdulillah rekening listrik yang biasanya membayar 1  juta per dua minggu dengan menggunakan token, kini hanya membeli token listrik sebesar 500 ribu per dua minggu. Jadi, saya bisa menghemat sejuta per bulan,” ujarnya.

“Tidak hanya itu, setelah menggunakan Enter Indonesia, dulu kabel-kabel terasa panas, sekarang tidak lagi. Ini berarti Enter Indonesia tidak hanya sekedar janji, tapi juga bukti.  Terima kasih Enter Indonesia, semoga Enter bisa bermanfaat bagi semuanya dan semoga Allah selalu memberikan kebaikan kepada kita semua dengan berhemat alat penghemat listrik ini. Amin. Jika Anda berminat, silahkan hubungi : 0818886695

Laporan : Windarto

 

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *