SENIMAN SE-NTT UNJUK KEBOLEHAN DI FESTIVAL FLOBAMORATA

  • Bagikan

KUPANG, POROS NUSANTARA  –  Sedikitnya ratusan seniman dari 22 Kabupaten/kota se-NTT akan unjuk kebolehan pada Festival Flobamorata 2017. Kegiatan yang diagendakan dari tanggal 17-19 Desember di halaman depan Kantor Gubernur NTT, Jalan El Tari Kupang akan mempertunjukan pentas seni (Pensi) dan budaya. Etnik Festival, sebagai topik dari Semarak Flobamorata 2017, dibuka Wakil Gubernur NTT, Benny A. Litelnoni, didahului dengan Tarian massal Pado’a dari Sabu Raijua dan tarian Lego-Lego dari Alor. Informasi yang diperoleh PorosNusantara dari Biro Humas Setda NTT, Minggu (17/12/2017) menyebutkan, kegiatan Pentas Seni (Pensi) dan Budaya ini digelar dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke 59 Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan menampilkan budaya dari berbagai etnis di 22 kabupaten dan kota.

Sesuai jadwal, Pensi dan Budaya Semarak Festival Flobamorata 2017 berlangsung selama tiga hari dari tanggal 17 hingga 19 Desember 2017. Kepala Dinas (Kadis) Kebudayaan NTT, Drs. Petrus Manuk, dalam susunan kepanitiaan HUT ke 59 Provinsi NTT, selaku Ketua Seksi Pentas Seni (Pensi) dan Budaya, mengatakan terdapat berbagai seni dan budaya yang siap ditampilkan dalam Semarak Festival Flobamorata 2017. Mengawali malam pentas perdana ditampilkan etnik festival.

Selain tarian massal Pado’a juga tarian Lego-Lego. Terdapat musik etnis Sasando yang dimainkan Vivian Tjung dan Edon Sasando. Kemudian diselingi dengan fashion show, pemilihan putri tenun NTT dan pesertanya berasal dari seluruh kabupaten/kota, yang diselenggarakan atas kerjasama Dinas Kebudayaan dan Dekranasda NTT. Dijelaskan Pit Manuk, pada esok malamnya Senin (18/12/2017), dilanjutkan dengan topik bernuansa anak muda. Seperti pentas dance, lacer man show dan sejumlah tarian modifikasi. Semuanya ini dimaksudkan untuk menyalurkan bakat dan kreasi anak muda melalui pensi.

Untuk malam terakhir, Selasa (19/12/2017), lanju Pit Manuk, memasuki malam kolaborasi antara etnik festival dan modern festival yang disebut dengan etnik modern festival. Diawali pada petang hari dengan Semarak Karnaval Flobamora 2017 mengikutsertakan perwakilan 22 Kabupaten/Kota berpakaian adat daerah dan menyusul tarian massal Dolo-Dolo sebagai pembuka acara hari ketiga. Menurutnya, melalui Semarak Festival Flobamorata 2017, pesan yang ingin disampaikan, penting untuk melestarikan budaya NTT. Sebab, lewat kebudayaan akan mewariskan peradaban, sehingga pihaknya berupaya menjadikan momentum HUT ke 59 Provinsi NTT sebagai ajang Pensi dan Budaya.

“Kami pihak panitia pada malam ketiga tampilkan penyanyi Mario Klau, Amnes Kamaleng, Chano (penyanyi cilik dari Ende), Baron Sai dari etnis Persatuan Masyarakat Tionghoa Seluruh Indonesia (PMTSI),” tuturnya. Sementara itu, Sekretaris Umum Lamaholot, Frans Ola Wuran, mengatakan melalui ajang pentas seni dan budaya NTT, dikemas dalam paket yang menarik dengan mendesain seni pertunjukan menjadi sebuah tontonan yang menarik. Lanjut Frans, supaya kebudayaan daerah sebagai aset Provinsi NTT bisa diangkat, baik dalam keaslian kesenian daerah maupun dimodifikasi menjadi sebuah pertunjukan yang menarik. “Kami berupaya agar semua kesenian daerah termasuk fashion show dan tarian kreatif danse, diramu menjadi satu pertunjukan menarik,” tambahnya.

(Laporan : Erni Amperawati)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *